Athalia terbangun saat merasa kepalanya begitu pusing. Perlahan ia membuka kelopak matanya, mengedarkan ke sekeliling, kemudian memejamkannya lagi rapat-rapat saat pusing di kepalanya makin menjadi. Ditambah lagi rasa mual seperti mendorong sesuatu dari perutnya untuk keluar. “Aduh, badanku juga rasanya pegal sekali. Mungkin karena semalaman Mahesa menyentuhku berkali-kali,” gumamnya sambil mencoba melepaskan diri dari pelukan Mahesa. “Eenghh … “ namun tangan lelaki itu malah menariknya dan memeluknya makin erat. Mahesa menenggelamkan wajah Athalia ke dadanya, hingga Athalia menghembuskan napas pelan. Bagaimana bisa ia ke kamar mandi sementara lelaki itu menahannya seperti ini? “Mahesa,” bisik Athalia. “Hemmm?” hanya dehaman yang keluar dari mulut lelaki itu, matanya pun terpejam rap