“Apa masih banyak laporan yang harus kutanda tangani?” Mahesa menghampiri Athalia di meja kerjanya. Tubuh jangkungnya berdiri tepat di depan Athalia yang duduk. Tadi Mahesa baru saja keluar dari lift, entah habis darimana. Untuk menjawab pertanyaan Mahesa, Athalia harus mendongkakan wajahnya. Ia pun mengangguk. “Iya, Tuan Mahesa. Masih banyak laporan yang memerlukan tanda tangan Anda,” jawab Athalia. Karena mereka berada di lingkungan kantor dan takut orang akan mendengar percakapan mereka, maka Athalia memanggil Mahesa dengan embel-embel ‘Tuan’. “Oke. Nanti antarkan saja ke ruang kerjaku!” “Baik, Tuan.” Setelah itu, Mahesa membalikan badan dan melangkah menuju pintu ruang kerja CEO. Namun, baru saja tangannya menyentuh kenop, tiba-tiba terdengar suara seorang OB yang mengantarkan