Gaun Pengantin

990 Words

Selayaknya istana. Leuwis menghela napas saat mengedarkan pandangannya dan menatap sekeliling rumah kediaman Tuan Gwen. Tampak sangat mewah, bahkan berkali lebih mewah daripada rumahnya. Satpam Tuan Gwen langsung membukakan gerbang besar itu ketika Leuwis mengatakan ia telah membuat janji dengan tuannya. Leuwis menepikan mobil di pelataran rumah itu, kemudian ia turun dan mengumpulkan keberanian, serta menenggelamkan rasa malunya sebelum akhirnya memasuki pintu utama rumah Tuan Gwen. “Maaf, Tuan Gwen! Ada seseorang yang ingin bertemu dengan Anda. Namanya Tuan Leuwis.” pelayan Tuan Gwen melapor pada sang majikan yang saat ini sedang duduk di kursi empuknya, membaca sebuah majalah bisnis dengan kacamata mahalnya, sementara kedua lengan serta bahunya dipijiti oleh tiga orang pelayan denga

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD