Mawar membuka matanya lalu tersenyum manis. Ini adalah pagi yang sangat indah. Karena kemarin semuanya berjalan dengan lancar. Baik itu lamaran Revin untuk Elia dan juga tanggal pernikahan keduanya sudah ditentukan. Rasanya Mawar tidak punya beban lagi sekarang. "Sayang, berhentilah tersenyum atau mas akan memakanmu."ucap Revan membuat Mawar semakin lebar tersenyum. "Mas tahu? pagi ini aku bangun dengan perasaan lega luar biasa."ucap Mawar lalu bergeser dan masuk kepelukan suaminya. "Karena Revin dan Elia?"tanya Revan. Mawar mengangguk. "Masalah Revin dan Elia bisa dikatakan sudah selesai. Mereka akan menikah dan bahagia."ucap Mawar dan Revan hanya menghela napas lalu mengusap wajah istrinya. Untuk hal seperti ini saja istrinya bisa berpikir sederhana. "Mas juga bahagia."ucap Revan le