Sabil memutar-mutar benda yang kembali menghiasi jari manisnya, yastha mengembalikannya lagi sesaat sabil memberitahu kehamilannya. Itu tujuan utama yastha mengajaknya makan malam, sabil bahkan sudah lupa keberadaan cincin pernikahan yang dia kembalikan kepada yastha bersama suratnya saat dulu meninggalkan yastha. "Kamu sudah bangun?" Yastha terbangun menyadari sabil sudah terjaga, yastha melirik apa yang sedang dilakukan sabil "kenapa? Ada yang menganjal hatimu?" Tanyanya khawatir. Sabil merapat pada tubuh yastha, mencari kenyamanan serta kehangatannya. Dia mengusap d**a telanjang yastha dengan lembut “ini rumahku!" ucapnya, telapak tangannya merasakan debaran jantung yastha, yang seirama dengan jantungnya. Yastha tersenyum, dia mengecup puncak kepala sabil dengan sayang. Tangann