9Inayah tergopoh-gopoh keluar dari kamarnya saat ia mendengar ketukan berulang. Di depan pintu telah berdiri Andra yang masih memakai jas lengkap. "Ya Pak." "Sini In, duduk di taman dulu." Inayah mengikuti Andra dan duduk agak jauh dari tempat duduk Andra. "Ngerti kan maksdku? Yang aku jelasin di lewat ponsel tadi?" "Iya Pak, tapi apa tidak lebih baik Bapak nolak saja, biar dia tahu kalo Bapak nggak mau aneh-aneh lagi sama dia, kenapa juga harus ada saya." "Gini In, aku baruuu saja lolos proyek besar ya karena jasa dia, kan aku nggak enak kalau langsung nolak." "Kalo nggak mau dosa ya emang banyakan jalan gak enaknya Pak, kalo mau dosa malah gampang dan enak." "Ayolah In, sekali iniiii saja, aku butuh bantuan kamu, setelah ini suaminya datang dia pasti gak berani aneh-aneh." Mata