When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
“Oke.” Hanya itu jawaban Mahesa yang membuat Kana menarik napasnya, memang apa yang dia harapkan? Mahesa akan menceritakan siapa Jasmine? Mimpi sekali. “Mau ke mana?” Tanya Mahesa saat melihat Kana akan keluar. “Haus, mau ambil minum. Mas sudah selesai makan malamnya?” Tanya Kana membuat Mahesa mengangguk, Kana lalu melengos menuju dapur. Mengambil air dingin dari kulkas dan menenggaknya hingga tenggorokannya terasa begitu dingin. Dia lalu menuju stool bar dan terlihat memikirkan sesuatu, seharusnya dia mengambil langkah berani kan agar hubungannya dengan Mahesa berkembang? Dia harus memainkan perasaan pria itu, bukan hanya membuat pria itu terkesan dengan perannya sebagai istri yang baik. “Ada apa?” Tau-tau Mahesa menyusulnya dan menatapnya dengan alis bertaut, bersandar pada pint