Mahesa menatap rumah klasik Eropa di depannya dengan perasaan yang campur aduk, jantungnya berdegup cepat, sebelas tahun berlalu sejak dirinya dipisahkan oleh Jasmine, saat itu keduanya masih menempuh kuliah kedokteran.
Bagi Mahesa, Jasmine adalah sosok yang sempurna sebagai wanita. Dia begitu cantik dan menjadi satu dari beberapa gadis paling cantik di kedokteran tahun itu, sifatnya penuh kelembutan dan juga cerdas. Dia suka menolong teman-temannya yang kesulitan dan menjadi sosok yang dominan jika dibutuhkan.
Namun kehidupannya tidak beruntung, dia anak tunggal dari keluarga yang sederhana, untuk mengenyam pendidikan dia berjuang begitu keras, ayahnya bukanlah sosok ayah ideal, dia suka berjudi dan pemabuk, melakukan KDRT pada ibunya dan berakhir dengan kematian ibunya. Sejak saat itu
