17. Weird feeling

335 Words

"Ini ongkosnya pak." Setelah mendapat tatapan tajam dari Eza, barulah Kayla terkekeh. Pagi ini Eza sengaja menjemput gadis itu dan mengajak berangkat bareng ke sekolah. "Sialan!" umpat Eza. "Hehe, maap, habisnya lo ngeselin datar mulu mukanya. Sekali-kali harus diajailin biar nggak kaku kek kanebo kering." Mata Eza memicing sambil turun dari atas motornya. "Siapa yang ngajarin ngomong kayak gitu?" tanya Eza, tangannya tidak mau diam. Eza merapikan anak rambut Kayla yang berterbangan membuat mata Kayla tak bisa berkedip menatap pacarnya dalam jarak sedekat itu. "Udah biasa denger lo ngomong pedes soalnya," kata Kayla sambil tertawa pelan sementara Eza hanya menggelengkan kepalanya saja. Mereka berdua lalu berjalan beriringan dari perkiraan hingga ke kelas Kayla. Sudah terhitung satu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD