Sidik jari itu merayap tanpa permisi atau bahkan mendengar kata persetujuan. Mengiyakan semua sentuhan bahkan rasa tidak tahu diri lelaki itu nampak pudar. Ah, bukan! Musnah, entah angin atau waktu yang tepat menghempaskan semua rasa penasaran Gerald. Kebencian yang melilit seluruh pikiran wanita di depannya takkan mampu memudarkan niat. Menyerah apalagi menunda hingga saat Gerald telah membelai pori halus di paha istrinya beberapa menit lalu, "Jangan khawatir Honey! Ini hanya sebuah tantangan. Jika kau mampu melaluinya, maka kaulah pemenangnya. Menyenangkan bukan?" k*****t! Pemandangan luar jendela seakan mengabut untuk menganut semua sentuhan lembut itu. Nessa mulai merintih gelisah. Seakan kebiasaan tak terbantah oleh rangkulan yang membekukan aliran darah. Gelisah deng