Keesokan harinya, seperti yang Atlas katakan kemarin, kini mereka berempat di tambah pak Parjo berangkat ke desa terpencil yang ada di sana. Karena jalanan yang cukup parah membuat mereka harus menggunakan sepeda motor milik warga sekitar dan mobil Drew ditinggal di tempatnya pak Parjo. Selama perjalanan berlangsung, nyaris tidak ada kendala jatuh atau tergelincir karena yang membawa sepeda motor itu sendiri adalah warga desa setempat yang sudah bisa melewati jalanan tersebut. Setelah menempuh perjalanan kurang lebih dua puluh menit, akhirnya semuanya sampai di sebuah desa yang sangat terpencil. Rumahnya saja bisa dihitung dengan jari dan sisanya adalah kebun milik warga. “Desanya ini Pak?” tanya Atlas, kepada pak Parjo yang baru saja turun dari motor. Pak Parjo menghampiri Atlas yang