Kini Atlas sudah berada di dalam apartemennya, lelaki itu bisa berada di dalam sana karena bantuan Lyra. Ya, gadis bertubuh mungil itu bisa membawa Atlas sampai di sana. Tubuh yang biasanya di remehkan lemah, pada kenyataanya tidak seperti itu.
“Mereka siapa sih? Kenapa jahat banget sama Atlas?” tanya Lyra, gadis itu menghampiri Atlas dengan membawa semangkuk air dingin yang berisikan beberapa es batu untuk mengompres beberapa luka lebam di wajah Atlas. Meksipun Atlas bisa menghindar, tetapi wajahnya tetap saja terkena pukulan.
“Mereka suruhan bokap gue,” jawab Atlas. Lelaki itu meringis kesakitan saat bicara.
“Kenapa Papa Atlas bisa jahat seperti itu?”
“Panjang ceritanya dan lo nggak mungkin paham sama masalah gue,” jawab Atlas.
Lyra menghela napasnya kasar, gadis itu diam karena
