Bab 16

1121 Words

Atlas membawa Lyra ke sebuah tempat yang biasa dia kunjungi saat sedang mengalami kesedihan atau kesusahan. Tempatnya sunyi dan septi, pantas saja Atlas bisa tenang jika berada di sana. Lyra yang baru pertama kali datang ke sana seperti tidak asing dengan tempat itu. “Atlas, kita sebenarnya mau ke mana?” tanya Lyra, meneliti keadaan sekitar yang membuat bulu kuduknya berdiri. “Sebentar lagi kita sampai kok,” ucap Atlas. Lelaki itu mengusap punggung tangan Lyra mencoba membuat hati gadis itu tenang. Atlas tidak akan pernah bertindak yang aneh-aneh kepada seorang perempuan, karena dia sangat menyayangi mendiang mamanya. “Apa tidak sebaiknya kita pulang saja,” usul Lyra, perasaanya sudah mulai tidak enak. Semakin mereka berjalan, semakin sepi tempatnya. Jemari Lyra semakin erat menggeng

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD