Keesokan paginya, Atlas sengaja bangun pagi karena dia tidak ingin kembali dihukum ketika sudah sampai di sekolah. Akan tetapi, pagi ini dia merasa ada yang aneh, biasanya Lyra sudah berdiri di depan pintu apartemennya, namun kali ini Atlas tidak mendapati gadis itu di sana. Atlas berdiri di depan pintu, mengamati unit pintu apartemen yang Lyra tinggali tanpa berkedip. Pintu itu sejak tadi tertutup rapat seperti tidak aada tanda-tanda kehidupan di dalam sana. Namun, saat Atlas berniat untuk mengetuk pintu itu, tiba-tiba langkahnya terhenti saat ekor matanya tidak sengaja menangkap sosok yang sangat dia kenali. “Edsel, mau apa dia?” tanya Atlas di dalam hati. Lelaki itu kembali masuk ke dalam unit apartemennya agar lebih leluasa memperhatikan gerak gerik Edsel dari kejauhan. Atlas mel