Chapter 2

1429 Words
Arnold Steve Grey Pria tampan anak tunggal dari Joshua Lionel Grey dan Aurora Frantika Grey ini yang menjadi cucu kesayangan dari kakeknya Chris Immanuel Grey selain sepupu laki-lakinya yang lain Christian Jamie Dornan. Arnold yang hidup mandiri di London yang jauh dari kedua orang tuanya yang berada di Belanda mengurusi perusahaan keluarga Grey, Arnold yang bekerja di sebuah Rumah sakit terkenal di London ia disana bertugas sebagai Dokter Bedah Jantung. Arnold selain tampan dia juga pintar pria lulusan Universitas Stanford California ini menjadi lulusan termuda dengan nilai yang sempurna. Selain menjadi seorang Dokter. Arnold juga menjadi seorang pengusaha yang menekuni usaha di bidang Otomotif dan Properti, selain kedua usaha itu Arnold dan sepupunya Christian Dornan juga bekerja sama membuka usaha di bidang perhotelan yang cukup berkembang pesat yang keseluruhan cabang hotel nya berada di seluruh dunia. Arnold Grey mempunyai cinta pertama pada masa kecil nya , gadis berambut coklat dan bermata abu-abu. Gadis yang menjadi perebut hati Arnold sejak kecil yang selalu menghibur diri nya disaat dia sedang merindukan sosok ayah dan ibunya yang jauh dari nya. Karena sibuk dengan pekerjaan mereka. Gadis itu bernama Sheva Anastasia Johnson putri bungsu keluarga Johnson. Flashback on "Ayo kakak kita main ke taman depan" pinta gadis kecil itu kepada anak laki-laki itu "Ayo sayang kita kesana, kamu mau main apa disana?" Tanya anak laki-laki itu Gadis bermata Grey itu memutar bola mata nya sambil memainkan ujung rambutnya dan berpikir "ehm aku mau main ayunan kakak, kakak yang dorong ya ayunan nya dari belakang" jawab anak perempuan itu sambil menarik tangan anak laki-laki itu. Sampai ditaman perumahan itu anak perempuan itu berlari menuju tempat permainan itu , anak perempuan itu saking bahagianya dia berlari tanpa melihat kearah kanan jalan raya terdapat mobil truck yang mengebut dan menabrak anak perempuan itu. Brakkkk!! Tubuh kecilnya langsung jatuh terpental ke jalan, dan kepalanya terkena benturan yang sangat keras saat itu kepalanya mengeluarkan darah yang sangat banyak. orang-orang disekitarnya langsung mengerubungi anak perempuan itu , Arnold kecil berlari menuju lokasi anak perempuan itu terjatuh dia menangis melihat anak perempuan itu pingsan. "Tolong telepon ambulance cepat"pinta Arnold memohon kepada orang-orang disekitarnya Arnold kecil pun meneteskan air matanya begitu saja Tubuh kecil itu sekarat di Ruang ICU anak perempuan itu koma akibat kecelakaan yang mengakibatkan benturan keras dikepalanya, hidupnya sekarang tergantung dengan alat-alat penunjang hidupnya . persentase untuk anak perempuan itu hidup hanya 60 %. mengingat tubuh dan fisiknya yang sangat lemah. Arnold kecil hanya bisa menangis melihat gadis kecilnya terbujur kaku, wajahnya pucat dengan banyak alat -alat ditubuh kecilnya. "Om Billy bagaimana keadaan Sheva?"tanya Arnold Billy merasa terpanggil langsung menatap kehadiran Arnold , sahabat anaknya. Billy hanya merespon dengan gelengan kepala dan air mata yang terus menerus jatuh membasahi kedua pelupuk matanya. Billy langsung berdiri dan mengajak Arnold berdiri didepan ruangan Sheva kecil dirawat. "Ärnold,keadaan putriku sangat parah dokter hanya suruh kita berdoa untuk kesembuhannya, semalam putriku nyaris saja kehilangan nyawanya saat proses operasi berlangsung, dan lihat..."pandangan Billy kosong menatap putri bungsu nya Little Princessnya. "sekarang dia koma dan sekarang yang bisa menyelamatkannya hanya satu yaitu keiinginan hidupnya, keinginan dia untuk membuka mata." Arnold terdiam jika dirinya waktu itu bisa menjaga Sheva kecil dengan baik mungkin Sheva tidak akan mengalami kecelakaan yang begitu tragis. Arnold menangis, menyesal itu yang dirasakannya. "Maafkan aku Sheva.. maafkan aku yang tidak bisa menjagamu, yang membuat mu menjadi seperti ini. tolong jangan pergi buka matamu sheva, kembali lah untuk Daddymu kalau kau tak ingin kembali untukku. aku janji jika kau membuka mata aku akan pergi jauh dari hidupmu agar kau tak akan sial , tolong kembali Sheva". Flashback Off. Sekarang perempuan itu sudah tumbuh menjadi gadis dewasa dia Sheva Anastasia Johnson, Seorang Dokter ahli bedah di sebuah Rumah Sakit St.Elizabeth di Inggris lulusan Cumlaude dari University of Edinburgh . Ya dia menjadi seorang Dokter yang Bedah Umum yang terkenal bekerja dirumah sakit keluarganya yang dipimpin oleh ayahnya sendiri. Alasan arnold untuk menjadi seorang Dokter juga karena dia teringat akan cita-cita Sheva kecil ingin menjadi Seorang Dokter agar bisa mengabdi kepada masyarakat dan menjadi pelayan masyarakat sungguh mulia sekali cita-cita gadis kecilnya. Arnold masih melihat gadis nya berjalan menyusuri lorong rumah sakit ini sambil menyapa para suster dan para pasien, senyum gadisnya tak pernah luntur selalu ramah. seandainya gadis itu tidak lupa dirinya mungkin dia akan bahagia sekarang dengan gadis kecilnya. seakan semesta tidak merestui keinginannya untuk bersama gadis kecilnya itu. Arnold yang masih dengan lamunnannya terhadap Sheva pun terganggu dengan pukulan dibahunya. "Bro, jangan melamun aja apa sih yang dilamunin?" tanya Dokter Nathan yang melihat sahabatnya "ish, Lo ini selalu saja ganggu gue, mau apa sih? jawab Arnold melirik nathan malas Nathan yang masih melihat sahabatnya itu masih melihat Dokter cantik yang berdiri di ujung lorong itu pun mematahkan pandangan Arnold dengan berdiri di depan hadapan Arnold. "Lo masih saja ngelihatin tuh dokter, nembak gak berani sudah dua bulan kita disini gak ada kemajuan sebentar lagi kita tuh balik bro!" Arnold yang merasa terganggu oleh Nathan pun mendorong tubuh nathan kesamping nya agar tidak mengganggu pandangannya melihat gadisnya. "Gak bisa bro, gue gak berani dekatin dia secara dia anak pemilik rumah sakit dan lo tahu juga nasib jodoh gue ditentukan oleh keluarga gue sendiri, gue sudah dijodohin." ungkap Arnold lirih Nathan yang mendengarkan ucapan Arnold pun hanya bisa menggelengkan kepalanya, sedih dengan nasib sahabatnya itu Arnold sang Don Juan yang hobby gonta ganti wanita. Nathan hanya bisa menghela nafasnya pelan dan memukul pelan bahu sahabatnya. "Sabar bro, kalau jodoh tidak kemana. lo malam ini masih ada praktek gak?? kita Hang Out gimana? sudah lama kita gak ke Club ajak sepupu lo Christian tuh!!" Iya Arnold, Nathan dan Christian bersahabat dari Senior High School hingga mereka berkuliah dikampus yang sama dengan beda jurusan antara Arnold dan Nathan yang lebih memilih jurusan Kedokteran sedangkan Christian memilih Manajemen Bisnis karena dia adalah pewaris tunggal Company Dornan &co.id. Mereka bertiga selain bersahabat dan bersekolah bareng juga mempunyai hobi yang sama hobi bermain dengan perasaan wanita terutama tidur dengan perempuan-perempuan malam yang berkelas. Sayangnya diantara mereka bertiga hanya Arnold yang kehidupannya di atur oleh Keluarganya termasuk tentang jodohnya yang sudah diatur oleh keluarganya. "Baiklah Bro nanti malam kita ke club sudah lama tidak cuci baut, hehehe"tawa Arnold sambil merangkul sahabatnya "Kalau urusan kayak gitu saja cepat, terus malam ini lo yang traktir ya??" "Kok gue? kan lo tahu gaji kita belum ditrasnfer lo! tunggu gue telepon Christian dimana biar dia traktir kita". "Bagus itu bro, ya udah cepatan sana telpon saudara lo! Arnold menganggukan kepala nya lalu mengambil ponselnya yang berada di saku jas kebangsaannya itu dia mendial nomor sepupu sekaligus sahabatnya. "Hallo.." jawab suara diseberang telpon "Hallo, beb dimana lo" "beb..beb enak aja lo emang gue pacar lo! ada apa lo telpon gue?" "Ets jangan marah donk bro gitu aja ngambekan kayak anak perawan lo, nih gue ma nathan mau ajak lo ke club malam ini bisa gak lo?" "Sorry bro, gue gak bisa ikut lo soalnya gue masih di Belanda kan lo tahu gue lagi bedrest sudah beberapa bulan ini" "Opss... sorry gue lupa kalau lo habis operasi jadi lo harus bedrest, sayang banget gue ma nathan baru minta traktir ma lo, lo kan tahu diantara gue yang duitnya banyak cuma lo secara lo itu masih muda sudah jadi CEO Dornan Co& id" "Enak aja lo juga kaya tahu , lo nya ja pelit takut ngeluarin uang karena lo takut kan bokap lo tahu pengeluaran lo dari kartu kredit lo" "Nah itu lo tahu alasan gue pelit, secara keuntungan bisnis kita saja belum masuk ke rekening gue, jadi saudaraku yang paling baik sumbangkanlah sedikit uangmu untuk saudaramu ini" "ets malasnya punya saudara malas, ya sudah nanti aku suruh haikal transfer ke rekening lo, nomor rekening lo masih yang biasa kan?" "Nah gitu donk, ya masih yang biasa makin love deh ma kamu beb" "malas aku dengar, dah sana aku matikan telponnya , dasar bocah kurang belaian!" telepon pun diputuskan sepihak dari sana dan Arnod pun tertawa terbahak-bahak mendengar Christian sepupunya itu ngambek. Nathan yang melihat Arnold tertawa pun memegang kening Arnold dengan punngung tangannya. "Lo sakit? kok tiba-tiba kayak orang gila gitu?"tanya Nathan Arnold yang risih dengan tindakan Nathan pun membuang tangan Nathan di atas keningnya. "apaan sih lo, gue gak sakit tahu! gue hanya lucu saja habis buat Christian ngambek!" jawab Arnold "Owh dikirain, jadi gimana dia bisa ikut kita??" Arnold menggelengkan kepalanya "gak bro dia masih bedrest, tapi tenang saja bro dia transfer uang bro untuk nanti malam kita senang-senang" "keren lo gak sia-sia gue punya sahabat kayak kalian berdua bisa dimanfaatkan" ungkap Nathan sambil ketawa Arnold yang geram dengan perkataan Nathan pun menoyor kepala Nathan "enak aja lo ya kalau ngomong, mulutnya pingin gue remes tuh" "ya maaf kuy, ya udah kita balik kerja lagi bro ketemu lagi nanti diparkiran pulang kerja" Arnold pun mengangukkan kepala dan melihat Nathan pergi berlalu dari hadapannya, begitu pun Arnold kembali ke ruangannya untuk memeriksa beberapa data pasien yang dia tangani.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD