“terus bagaimana denganku? Kau pernah menciumku, apa itu juga tanpa perasaan?”
Oh! Apa yang aku katakan barusan?! Aku mengigit bibirku, bisa-bisanya aku bicara kayak gitu. Chris pasti salah paham dan menyangka aku menyukainya.
“lupakan saja. Bukakan pintunya sekarang”
Tak ada reaksi dari Chris. dia hanya melamum, menatap lurus ke depan.
“Chris” kupanggil dia sekali lagi, tapi dia tetap diam saja.
***
terus bagaimana denganku? Kau pernah menciumku, apa itu juga tanpa perasaan?
Kata-kata itu terus terngiang di telingaku berulang kali. Hal itu membuatku berpikir, kenapa aku melakukan itu? Kenapa aku dengan mudahnya melakukan hal itu dengan perempuan yang mendekatiku? Apa aku juga menyukai mereka semua?
Tapi aku akui, melakukan kontak fisik dengan wanita itu sangat menyenangkan dan ak
