“kami sedang bermain game, kamu mau ikutan?” tawarku pada Daniel. Damiel berjalan melewatiku lalu duduk di samping kiriku, Chris ada di kananku. Aku menyodorkan konsol gameku pada Daniel. “mau main?” “aku mau ngeliat kamu main aja” Daniel tersenyum padaku. “dasar payah” walau ucapan Chris pelan, tapi ketika sedang sepi dan hening tetap saja terdengar. Daniel merasa Chris sedang menyindir dirinya. “apa kamu menantangku?” “apa maksudmu?! Aku gak nantang siapa-siapa” “jangan bohong, aku dengar jelas tadi kamu mengataiku payah” Daniel mulai emosi. “apa-apaan sih, dia tadi melawanku dan aku kalah. Kenapa kamu yang marah?” Kevin merasa terusik dengan Daniel yang mudah sekali marah. Padahal dia dan Chris sedang bertarung saling mengalahkan dalam g