21.jaim tapi cemburu

1105 Words
sudah sebulan lebih dua hari arya dan andini menempati ruangan kerja bersama terkadang mereka sangat intens bertemu dan tak jarang pula mereka bertemu hanya beberapa jam saja dalam sehari. walaupun mengerjakan satu projek yang sama tapi keduanya sepakat membagi beberapa pekerjaan agar cepat selesai selain itu arya juga masih disibukkan dengan bisnisnya sendiri jadi dia sering pula membagi waktunya di jam luangnya untuk mengunjungi cabang bengekelnya yang membutuhkan perhatian khusus. mereka sekarang tampak sudah lebih terbiasa.terlebih andini yang memang dari awal sudah seperti ingin mengibarkan bendera perang.gak juga malu malu kucing lagi terlihat lebih santai dan akrab. sesekali andini diantar pulang juga oleh arya kalau mang jajang lagi mengantar pak wisnu.gak naik mobil seperti awal kedekatan mereka arya memilih mengendarai motor karena dia suka dan agar lebih cepat sampai. ..... siang itu mereka lagi ada pertemuan dengan client disebuah restoran.mereka berdua sudah menempati meja reservasi yang memang sudah dijadwalkan sebelumnya oleh sekertaris dini. sejam berlalu .. andini dan arya bernafas lega karena client yang barusan mereka temui setuju dengan gagasan yang mereka sampaikan.jadi tinggal selangkah lagi penandatanganan kontrak kerja. kini mereka tinggal berdua.... "aahhh lega ...akhirnya mega proyek kita segera akan berjalan" "iya...aku juga lega sekali . dengan menggait ekagroup aku harap proyek ini nantinya akan sukses"dini mengutarakan pikiranya belakangan ini arya sudah sedikit mengetahui sifat andini.awalnya arya kira dini cewek yang kaku dan susah bergaul.tapi ternyata tidak dia lumayan banyak bicara juga jika mood nya bagus terlebih jika topik bahasan nya yang sefrekuensi dengan pikiranya dini bisa bicara panjang lebar tanpa jeda. "iya itu bisa di pastikan ,dan..kita bisa tunjukkan ke papa papa kita bahwa kita juga bisa diandalkan dalam bekerja " "ya...tentu..." mereka berdua tertawa mengingat kelakuan kedua orang tua mereka.arya dan andini bukannya tak tau perihal rencana kedua orangtua nya. mereka sengaja menjebak nya didalam satu ruangan itu.hanya mereka tidak pernah membahasnya semenjak bekerja dikantor dini arya juga sudah sangat berubah gak pernah keluyuran malam lagi.mungkin karena waktunya sekarang habis buat kesibukanya dikantor dan dibengkel. arya melirik jam tanganya... "ehm...masih sore..." dini reflek melirik ke jam tanganya juga.. "gimana kalau kita nonton mumpung lagi diluar .." "emm...gimana ya"andini tampak menimbang "apa kamu punya janji temu lain..." "nggak sih...ini udah malam arya..." "ayolah masa pukul 19.00 kamu bilang udah malam,lagi juga ini kan hari jumat besok libur" "e...iya deh memang ada film apa hari ini" "gitu dong..,kita lihat saja nanti.ayo..." arya bangkit dari duduknya.meraih tangan andini untuk mengajakknya segera pergi. arya gak tau aja jantung dini dag dig dug atas perlakuan arya. "tangan kamu dingin din.." andini gugup untung saja cuma dingin gak gemetaran. "i..iya ...emang aku rasa udaranya dingin banget malem ini.maklum lah aku biasanya udah dikamar jam segini"andini berusaha mencari alasan daripada dia ketahuan gugup bisa besar kepala ni cowok batin dini tanpa dini sangka arya melepaskan jas nya.memakaikanya pada andini. "pakai jasku aku takut bu boss ku ini nanti masuk angin maklum lah anak rumahan gak pernah kena angin malam " andini menekuk mukanya dramatis sambil mencubit lengan arya. "aww aww sakit.." "habis kamu jail banget sih sengaja ngeledek aku" "eh..iya bu boss maaf jangan pecat saya ya.."arya menyatukan kedua telapak tanganya sambil memohon ke arah andini kemudian tertawa. andini masih cemberut. "iya iya maaf becanda din.."kata arya setelah ketawanya selesai "jadi gak ni nontonya kalau nggak aku pulang ni" "jadi jadi ayuk" arya menekukkan lenganya menyilahkan andini melingkarkan tanganya disitu tapi andini melengos berlalu. "yah...padahal pangeran udah siap digandeng lo tuan putri"arya mempercepat jalanya menyusul andini yang telah melesat didepan. ..... setelah menonton.. arya membukakan pintu mobil.andini hendak melangkah masuk ke mobil saat suara panggilan itu terdengar. "yaaa....aryaaa..." arya menengok.andini juga menengok. ada sesosok perempuan cantik berpakain sangat seksi dan dengan riasan yang menor. arya tampak mengernyit... "ya ampun yaa kamu lupa ,aku lina..."cewek itu langsung nyosor aja mencium pipi arya ada bekas lipstik merah merona dipipi kanan arya. arya diam mematung dia kaget banget.kalau dulu memang hal kayak gini biasa setiap ketemu cewek yang ia kenal pasti langsung disosor. sekilas arya melirik andini yang tampak raut mukanya telah berubah. "eh...iya lin apa kabar" canggung tapi arya berusaha bersikap baik didepan lina emang dasarnya dia adalah tipe lelaki yang banyak ngomong dan suka basa basi. "baik,lama banget gak keliatan ya..." arya hanya nyengir sambil melihat ke arah andini yang kini sudah masuk kedalam mobil dan sudah duduk manis menatap tajam ke depan.. "iya lin lagi sibuk ni akhir akhir ini"arya menggaruk tengkuk nya yang gak gatal lina melirik kemobil arya dan sengaja berbisik ketelinga arya "kalau ada waktu kapan kapan main main lah ke apartemen" arya menatap tajam lina.jujur dia gak suka cewek yang terlalu agresif memang sih arya terbiasa gonta ganti temen cewek tapi gak yang seagresif ini juga.arya menganggap mereka sekedar teman nongkrong saja.dan dengan lina pun sebenernya arya juga gak begitu deket hanya beberapa kali satu tongkrongan itupun bersama teman yang lain. "maaf lin aku ada urusan aku duluan ya" lina menarik tangan arya.. "aku tunggu ya kabarnya kalau mau mampir " ciih gak tau tempat apa kalau mesra mesraan gerutu andini yang sedari tadi sudah kesal melihat arya bersama teman wanitanya "aku gak janjiin apa apa lin maaf aku harus pergi"arya menepis tangan lina yang masih bergelayut dilengannya .lina tampak kesal dengan sikap arya dia punya rencana yang sebenarnya sudah lama juga ingin menggait arya siapa yang gak suka sama cowok ganteng mandiri dan kaya seperti arya ini.lina menghentak hentakkan kakinya kesal. .. sepanjang jalan andini cemberut saja arya sudah berusaha mencairkan suasana mengajaknya bicara tapi respon andini hanya menggeleng dan mengangguk sebagai jawabnya. arya kesal dia menepikan mobilnya menatap andini kemudian bicara "dini ayolah bilang sesuatu lah masa dari tadi diem aja" "kenapa kamu marah sama cewek yang tadi,ayolah pliis dia itu cuma temen aku gak akrab juga " andini memalingkan muka... temen aja kayak gitu apalagi yang lebih dari temen bisa ngelakuin yang lebih ...andini bermonolog tapi masih bisa didengar oleh arya pelan "apa kamu bilang barusan din" arya memegang pundak andini pelan menariknya kesamping agar arya bisa melihat air muka andini "nggak papa lagian juga gak ada urusan juga" "kamu bilang aja dini gak masalah kamu gak suka aku sama cewek tadi" "nggak aku bilang gapapa lagian kita gak ada hubungan apa apa kan terserah kamu" "sikap kamu aneh din" "kamu aja yang terlalu baper perasaa" "mau jalan gak ni kalau masih lama aku naik taksi" dini sudah mau keluar mobil tapi arya mencegah kemudian Menjalankan mobilnya pelan. mereka diam sepanjang perjalanan hingga sampai dirumah dinipun tak ada sepatah kata pun percakapan mereka.dini keluar mobil dan langsung masuk rumah tanpa mempersilahkan arya mampir arya bingung kikuk juga akhirnya dia memipih pulang kerumah . aah dasar cewek sulit sekali dimengerti...arya geleng geleng kepala..
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD