kini kedua orang tua sudah meninggalkan andini dan arya diruang kerja mereka.arya yang sedari awal diam mau tak mau harus memulai percakapan.
"mbak eh..siapa tadi anu..."
dini menoleh menatap arya
"mbak mbak emangnya aku kaka kamu"
"sepertinya begitu..."arya mulai lagi dengan keisenganya.
"ish...kamu ya...."dini sudah hendak melempari arya dengan tumpukan map dihadapanya.dan arya spontan menyilangkan kedua tanganya dihadapan wajahnya sudah bersiap menghalau serangan yang akan dini lancarkan.
"eits eits...tenaang mbaakkk aku kan cuma tanya jangan galak galak dong,lagian kita kan belum berkenalan secara resmi"arya memberanikan diri mendekati meja andini sambil tetap waspada akan serangan yang mungkin saja dini lemparkan.arya melihat papan nama yang ada diatas meja dini.maaf bu direktur aku itu kesini karena kerjasama yang mau kita kerjakan bukan genjatan senjata.
dini sudah mulai luluh ia letakkan kembali amunisi perang yang tadi mau ia layangkan ke muka arya entah kenapa melihat mukanya yang tengil dini pengen banget meluapkan segala amarahnya,tahan dini...dia adalah anak dari investor proyek baru yang akan dirintis jangan sampe terjadi masalah bisa gagal proyek ini ,dan papa nya pasti akan menilainya tidak becus.
"oke kita disini karena kerjasama ,jangan membuat ulah kerja yang bener "dini masih melotot
"baik bu boss ,tapi sebelumnya apakah tidak lebih baik kalau kita berkenalan lebih dulu"arya menaik turunkan alisnya ,dini memutar bola matanya malas.
"hey...kita sudah kenal jangan banyak basa basi..."andini menjawab ketus
" jangan galak galak lah bu...nanti cepet tua"
arya memang usil sekali apalagi kalau target yang diusilinya kesal arya akan tambah makin senang.
"udah sekarang kamu duduk dikursi kamu dan pelajari berkas yang ada disitu " dini sudah mulai kesal menghadapi arya
"okey...bu siap laksanakan"
arya duduk manis dikursi kebesaranya,walaupun arya sedikit selengean tapi kalau sudah masalah kerjaan dia pasti akan fokus.tak berapa lama baik arya dan andini tampak sibuk mempelajari berkas yang ada atas meja keduanya tampak serius ,ruangan itu mendadak sunyi,hanya lirikan mata keduanya yang sesekali tampak saling curi pandang,dalam hati dini ada kekaguman tersendiri melihat arya serius membaca map yang bertumpuk itu.dan dihati arya pun mengagumi wajah ayu andini serta kepandaian nya dalam bekerja sebagai wanita andini tampak sangat berwibawa.apakah benih benih cinta mulai tumbuh dihati masing masing...? mungkin saja...