"Sekarang lo gue antar pulang, dan jangan coba-coba keluar dari kamar sendirian. Situasinya masih belum aman. Gue malas nanti babak belur lagi cuma gara-gara nolongin lo. Paham!" Seru Reynor seraya fokus mengemudi. "Emmm, tapi Rey... " "Apa lagi?" Potong Reynor. "Aku kan harus berangkat kerja. Kalau bolos lagi nanti bosnya marah gimana? Bisa-bisa malah akunya di pecat. Zaman sekarang susah nyari kerjaan. Antar aku ke cafe aja ya." Pinta Nadine. Ngiiikkk! Reynor mendadak menghentikan mobilnya. Menginjak rem dadakan. "Astaga, ada apa Rey? Kok mendadak ngerem?" Nadine Panik melihat sekeliling. "Ada yang ngejar kita?" "Kalau ada yang ngejar itu di gas sekencang-kencangnya, bukan malah di rem!" Celetuknya kesal. Reynor menatap Nadine, sengak. "Lo bisa nggak sih nurut sekali aja, jan