Patah dan Hancur

1284 Words

Aby terus berlari sekuat tenaga. Dia tidak peduli beberapa orang yang dia lewati berbisik dan membicarakan dirinya. Dia mungkin sudah dianggap gila karena memilih berlari dengan membawa wanita yang tidak berdaya dalam bopongannya. Bagi Aby, keselamatan Vania dan bayi mereka nomor satu. Tentang bagaimana dia keadaan dirinya nanti, itu tidak penting. Bahkan sekarang keringat lelaki itu mulai membasahi pakaian yang dia kenakan. Lelaki itu sedikit lega saat melihat gedung rumah sakit sudah dekat dari jangkauan. Tanpa berhenti dan mengatur napas, Aby terus berlari sampai ke depan rumah sakit. Sampai di sana lelaki itu tidak mampu lagi berlari. Dia terduduk dengan tetap mendekap Vania. "Suster! Dokter! Tolong istri saya!" teriaknya sekuat mungkin dengan sisa kekuatan yang masih dia miliki.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD