bc

Diandra The Last Savior

book_age16+
37
FOLLOW
1K
READ
time-travel
drama
tragedy
twisted
campus
high-tech world
illness
secrets
war
intersex
like
intro-logo
Blurb

Diandra penemu kapsul makanan dan kapsul minuman yang kelak berguna untuk berperang melawan kwashiorkor disease. Penyakit yang menyebabkan penderitanya merasakan hasrat untuk menyerang orang disekitarnya dan memakan mereka dengan lahap.

Bagaimana Diandra mengatasi hal ini, sementara dia hanya seorang mahasiswi jurusan komunikasi yang memang sejak kecil tertarik pada hal-hal yang berhubungan dengan penelitian.

Bagaimana juga kwashiorkor disease bisa lenyap dari muka bumi? Silakan temukan jawabannya di dalam buku ini

chap-preview
Free preview
Mimpi
Aku Diandra. Anak kedua dari tiga bersaudara. Ayah adalah seorang ahli gizi di sebuah rumah sakit yang memang setiap hari kerjanya berhubungan dengan makanan, sayuran, buah, timbangan makanan keseimbangan gizi, dan masih banyak lagi. Yang menarik dari Ayah adalah, beliau sering kali membuat semacam kapsul ajaib, menurutku. Yang ketika aku meminumnya, maka selama seharian itu aku akan kenyang, gak perlu lagi makan. Maka di sinilah aku, di meja kerja Ayah, sedang mencoba peruntunganku sendiri. Ayah pernah bilang, bahwa “Apa pun rasa yang ingin kamu dapatkan, maka ambillah saripati alami dari makanan tersebut. Jika ingin kapsulmu berasa apel, maka, ambil saripati apel, lalu masak beberapa menit, dan tambahkan pengental makanan, lalu keringkan.” Ayah, selalu menambahkan sesuatu yang aku tidak ingat apa namanya. Aku berpendapat, jika suatu saat negara ini perang, bahan makanan segar tidak ada lagi, maka kapsul ini akan sangat berguna. Hanya saja, kendala yang masih sering aku temukan adalah, bagaimana caranya, isi yang ada di dalam kapsul ini bertahan lama dan bisa dikonsumsi jangka panjang. Mengingat kapsul yang digunakan untuk membungkus saripati makanan di dalamnya terbuat dari bahan yang tidak mudah larut. Sepertinya aku memang perlu menanyakan hal ini lebih lanjut ke Ayah. Baik, hari ini aku akan mencoba membuat kapsulku sendiri. Sementara aku akan membuat kapsul dengan saripati bayam dan jagung. Iya, ini sayur kesukaanku sejak kecil. Aku memang becita-cita banget untuk membuat kapsul ini sebagai projek pertamaku karena masakan ini masakan kesukaan yang selalu Ibu masakkan ketika aku sakit bahkan ketika kelulusan SD pun, Ibu menghadiahiku sayur bayam dan jagung yang gak ada bandingan deh, rasanya. “Hanya butuh 5 tetes saripati sayuran, maka kamu sudah bisa membuat 10 kapsul ajaib ini.” Begitu titah Ayah. Maka dengan semangat membara, aku menuang saripati bayam, lalu menambahkan saripati jagung, dan larutan tepung maizena sebagai pengental. Iya, tepung maizena ini yang masih aku kembangkan apa yang bisa menjadi penggantinya. Setelah selesai, maka larutan tadi aku diamkan, hingga keluar endapan yang kental. Air yang terpisah ke atas, akan aku buang, sementara endapannya akan aku keringkan dan aku tambahkan larutan zapano, ini larutan khusus yang dibuat Ayah untuk membuat endapan saripati tadi menjadi butiran halus seperti debu. Dan ditambahkan setetes gilian wateraz agar memperbanyak jumlahnya. Tenang, bukan hanya kamu yang membaca ini yang bingung, aku juga. Larutan macam apa zapano dan wateraz ini? Itu hanya Ayah yang tau. Aku hanya mengikuti instruksi yang Ayah berikan dan sudah pasti aman. Setelah selesai maka aku bergegas untuk memasukkan serbuk-serbuk buatanku tadi ke dalam kapsul ajaib. Dan, dari 5 tetes sari jagung, 5 tetes sari bayam, 5 gram maizena, 1 tetes zapano, 1 tetes (aku tidak yakin ini, karena sepertinya tadi aku memasukkan lebih dari 1 tetes) wateraz. Whoilah … jadilah pil ajaib rasa bayam jagung 10 kapsul ajaib yang bisa membuatku membantu menurunkan berat badan. Maka dari situlah muncul ide untuk memperbanyak kapsul ini, bayangkan jika banyak orang yang tertolong dengan minum obat ini, mereka bisa turun berat badan, sehat, lalu panjang umur, maka aku mencoba mendiskusikan ramuan ini ke Prof. Danar bahwa aku mencoba ramuan ini dan membuatnya menjadi ramuan pelangsing, aku mulai berhitung, seandainya pil ini aku jual, aku akan mendapatkan uang yang banyak. Aku berniat besok, ketika waktu istirahat aku gunakan untuk bertemu dan berdiskusi dengannya. Karena hari ini sungguh melelahkan, aku tidur cepat. Sekitar jam delapan malam, aku sudah terlelap. Anehnya, aku merasa baru beberapa menit terlelap, seperti mendengar siulan dari arah luar rumah, kemudian disaut oleh siulan lainnya dari dalam rumah. Karena penasaran, aku mencoba bangun dan berniat keluar untuk melihat siapa yang saling bersahut siul itu, anehnya, ketika akan membuka pintu, aku merasakan gelenyar aneh dari tubuhku, aku tidak bisa merasakan tanganku menjamah knop pintu, tapi aku bisa tembus melewati pintu ini. Sungguh aku seperti mimpi tapi ini terasa nyata. Aku turun perlahan dan sebisa mungkin berjingkat agar tidak terdengar siapa pun yang ada di dalam rumah ini. Aku melihat Ibu, sedang menonton tv, tapi seperti tidak merasakan atau melihat kehadiranku, maka aku mencoba mendekatinya, dan melambaikan tangan ke arah wajahnya, benar saja, Ibu tidak melihatku, bahkan ketika aku mencoba memanggilnya dan berteriak, oke, ini sudah mulai aneh, aku yakin init pasti mimpi. Aku sampai hampir lupa, tujuan untuk turun adalah mengikuti arah sumber suara siulan tadi, dan melihat, pintu depan memang terbuka. Bergegas aku melesat ke depan, dan aku menemukan Ayah dan Om Gazilian yang sedang berbicara seperti berbisik, “Jangan sampai ada yang tau keadaanmu seperti ini, Gazi, berdiam dirilah dulu di bungker untuk sementara waktu, aku sudah menyiapkan semua keperluanmu di sana. Besok aku akan mengunjungimu, keadaan sedang tidak baik-baik saja, di Jakarta, aku mendengar, virus ini sudah mulai menjangkiti banyak orang, tapi pemerintah seperti tutup mata dan bilang bahwa virus ini tidak berbahaya. Aku akan membawa anak-anak dan keluarga ke tempat yang aman, sambil nanti kita cari cara lagi untuk memperbanyak ekstrak dan kapsul, minimal ini bisa kita pakai untuk menyelamatkan mereka yang ada di sekeliling kita.” Ayah berbisik, jelas raut wajah Om Gazilian seperti tidak setuju, “Tidak, tindakanmu berbahaya, kamu bisa dianggap gila seperti ketika pertama kamu membantuku dengan cara mengurungku di dalam kamar, ingat, bagaimana reaksi kedua orang tuaku? Aku tidak mau hal itu terjadi lagi. Saranku adalah, kamu harus secepatnya pergi dari sini, selamatkan saja keluargamu, hiduplah tentram dan rukun di daerah Radolf, bangunlah rumah di sana, aku akan menyusulmu ketika aku sudah siap dan keluargaku sudah menerima kondisiku dan mau ikut pindah ke tempatmu. Sisakan lahan, ya, untuk aku membangun rumah di sana.” Ayah terdiam, Om Gazilian terdiam, mereka seperti sibuk dengan pemikiran mereka sendiri, aku menunggu, sedetik, dua detik kemudian seperti ditarik paksa keluar dari suatu dimensi, dadaku sesak, mencoba menghirup udara sebanyak mungkin, aku melihat Ayah yang sudah berdiri dan bersandar di pintu kamarku, juga Ibu yang terus memegang tanganku. ”Diandra sudah sadar, Yah.” Dan Ayah mendekatiku, memberiku minum, dan menatapku seolah mencoba berbicara kepadaku, “Jangan anggap apa yang barusan terjadi dalam mimpimu, abaikan, ini demi kebaikanmu. Apa pun itu, semua yang terjadi di dalam mimpimu, simpan, tidak boleh ada seorang pun yang tau.” Aku hendak membuka mulut dan bertanya, “Kenapa?” tapi Ayah menggelengkan kepalanya, tanda tidak ingin menjawab, dan mereka akhirnya keluar dari kamarku, menutup pintu, dan membiarkanku dalam gelap dan penuh tanda tanya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

AKU TAHU INI CINTA!

read
9.6K
bc

Romantic Ghost

read
163.0K
bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
121.9K
bc

Time Travel Wedding

read
5.7K
bc

The Alpha's Mate 21+

read
147.0K
bc

Putri Zhou, Permaisuri Ajaib.

read
5.4K
bc

Legenda Kaisar Naga

read
90.8K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook