Arkana pun mengikuti Alena yang ternyata bukan pergi ke arah toilet tapi dia pergi ke bagian sudut dari lantai itu dan tempat itu, sangat sepi tak ada satu orang pun di sana. Alena pun menghentikan langkahnya saat sudah sampai di tempat itu, lalu Alena menarik napas panjang sambil memegang erat dadanya. "Huft! Akhirnya aku bisa pergi dari tempat itu!" Ucap Alena yang merasa lega, walaupun hanya sesaat. "Ahhh ... Mengapa hari ini sangat sial sekali? Bisa-bisanya perusahaan ini berganti pemilik dan pemiliknya itu ... Adalah dia?" Ucap Alena dengan suara terengah-engah seolah dia lelah dari habis berlari beberapa kilometer. "Apa dosaku sampai harus melihat dia lagi? Setelah bertahun-tahun kami tidak bertemu mengapa harus ... Ah! Sial mengapa harus hari ini dan mengapa harus di sini? Apaka