Tidak lama kemudian.
Akhirnya mereka berdua pun sampai di lantai paling atas di dalam gedung itu.
Ding!
Pintu lift pun terbuka.
Ridwan dengan penuh semangat pun, langsung keluar lebih dulu, sementara Alena, dia masih berdiri kaku sambil melamun.
"Lena, kamu jangan mengundurkan diri jika tawaran dari pak Rico ...." Belum selesai Ridwan bicara, dia melihat Alena masih berdiri di dalam lift dan enggan untuk keluar dari dalamnya.
Membuat Ridwan menghela napas kasar dan dia segera menarik tangan Alena.
"Lena, ayo cepat keluar! Kamu kenapa melamun seperti itu? Kita ... Sudah sampai di dekat ruang pak presiden direktur," ucap Ridwan yang membuat Alena langsung tersentak.
"Ah! Iya ... Pak! Maaf saya tadi melamun, tadi saya ...." Belum selesai Alena bicara.
Ridwan menarik paksa tangan Ale
