Malam itu, Irsan dan Shandy telah kembali berkumpul di lantai 3. Suasana ramai mulai memenuhi ruangan ruko atas malam itu. Romi sendiri masih asyik duduk di depan TV sembari memainkan ponselnya. TV tetap Romi nyalakan sebagai teman sepi sebelum anak-anak pulang. “Ya ampun Be, itu Babe nonton TV apa TV nya yang nonton Babe?” Tanya Irsan pada Romi. “Gak apa lah, habis teh sepi pisan! Gak ada teman!” Jawab Romi santai. “Mau ramai Be, kita mabar yuk!” Ucap Shandy pada Romi. “Mabar?” Romi berpikir sejenak. “Gak lah aku teh malas, kepalanya pusing! Besok juga kita ke sana. Pekerjaan baru akan di mulai.” Romi melanjutkan ucapannya. “Ah kamu ini, kenapa malas? Pakai acara kepala pusing segala, kayak aki-aki kamu!” Jawab Shandy meledek. “Ke kamar dulu Be!” Ucap Shandy sembari berlalu meningg