26. Pengaruh Buruk

1663 Words

Romi tiba di lantai atas dengan tertunduk. Tubuhnya terlihat lemas. Shandy dan Irsan yang melihatnya jadi cemas. “Be, kenapa? Babe sakit?” Tanya Irsan sembari memegang tangan kanan Romi. “Gak papa, aku teh sedikit gak enak badan saja. Istirahat sebentar juga sembuh.” Jawab Romi lirih. “Sudah minum obat belum, atau mau Irsan keroki?” Tanya Irsan lagi. “Gak usah, kamu teh ke bawah aja! Ini kan sudah masuk jam siang.” Romi terlihat lesu. “Babe gak papa, Irsan tinggal sendiri?” Tanya Irsan khawatir dengan kondisi Romi. “Iya, aku teh gak papa. Aku mau tiduran sebentar!” Romi berbaring di kasur. “Iya sudah Be, Irsan aku duluan ya? Di bawah gak ada stylist.” Ucap Shandy berpamitan. Shandy pun turun ke salon. Karena salon gak ada stylist, Shandy memilih turun lebih cepat dari biasanya. Sem

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD