"Hei! Kamu ngapain masih disitu?! Cepat, cepat masuk!" Teriakan penjaga hampir saja membuat Dean gugup. Buru-buru dia mengikat tali sepatunya dan berlari ke ujung ruangan. Kakinya seperti terbakar karena dia menggunakan sepatu kesempitan. Tapi Dean harus bertahan dan bersikap wajar kalau tak ingin ditangkap. Untungnya dia mengenakan masker, tak ada yang melihat jelas ekspresi wajahnya yang menahan nyeri. "Berbaris!" Kali ini penjaga lain yang memerintah. Dean masuk lajur dan berbaris seperti yang lain. Matanya mengerling ke segala arah. Mereka kini berada di ruangan besar dengan pintu-pintu tertutup berjajar di depan mereka. "Bekerja sesuai jalur! Penuhi kotak kalian lalu loading. Isi kotak baru! Kerjakan dengan cepat tanpa berisik!" teriaknya. Pintu-pintu di depan mereka pun terbuk