[20] Mulai Berencana

1742 Words

Dean meletakkan telunjuknya di bibir dan memberi isyarat dengan mata dan kepalanya supaya Zea bersembunyi di kamar. Wanita itu mengangguk dan berjingkat tanpa suara ke arah yang ditunjuk Dean. Setelah memastikan situasi rumah tertata lagi, Dean sempat membereskan bekas sarapan dan menyiramnya dengan air begitu juga bekas kopi Zea, lelaki itu mendekati pintu dan menata mimik sembari mengacak rambut. Seolah dia baru bangun tidur.  Gedoran di pintu semakin keras dan terburu. “Ya?” tanya Dean begitu pintu membuka. Dilihatnya sosok teman polisinya dulu. Lelaki itu menatap Dean tajam. “Tumben kemari. Kirain udah nggak kenal gue lagi,” sindir Dean padanya. Siapa lagi yang bisa naik ke atas dengan mudah kalau bukan teman-temannya dulu. Mereka pasti memanfaatkan lencana mereka supaya tak perlu me

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD