# Allana yang sempat tertidur kini perlahan membuka matanya. Untuk sesaat dia merasa heran ketika melihat wajah Mahesa tepat di depan matanya. “Sudah bangun? Tidurlah lagi kalau mau, kau kelihatan lelah,” ucap Mahesa. “Tidak. Aku tidak mengantuk lagi,” ucap Allana. Sejujurnya dia tidak ingat kapan dirinya tertidur dan bagaimana bisa dia terbangun dengan kepalanya berada di atas paha Mahesa yang berfungsi menjadi bantalnya. Perlahan Allana bangkit berdiri dan melirik ke luar jendela. Dia mulai menyadari kalau tidak seharusnya mereka menempuh perjalanan selama ini hanya untuk pulang ke rumah Mahesa. Allana mengenali kalau saat ini mereka sedang berada di jalan tol. “Kita mau kemana? Bukannya kau bilang kita akan pulang?” tanya Allana. “Tentu kita akan pulang ke rumahku. Hanya saja ru