Sensitif

1102 Words

“Mas, jawab dong! Kenapa diam?” Juanda tergugu-gugu. Menggaruk tengguknya yang tak gatal. Bingung, bagaimana caranya untuk memberi alasan yang logis tapi tak membuka kedok aslinya. Malu dong kalau sampai Alma tau. Bisa-bisa harga diri merosot. “Mas, saya tanya, jawab dong!” Alma menurunkan suaranya. Lelah berbicara dengan Juanda yang terus mengabaikannya. “Itu—ini.” “Itu, ini apa? Kalau gak mau jawab, saya masuk lagi.” “Iya, gua jawab,” spontan Juanda menarik tangan Alma. “Gua pasang camera karena … karena gua ingin pastikan lu gak macam-macam di rumah gua.” Alma menaikkan sebelah alisnya. “Serius. Gua gak bohong.” Juanda mengangkat kedua jari berbentuk V, tapi kedua jari kirinya di punggung malah bersilang. “Yakin gak bohong?” Juanda mengangguk kepala. “Tapi kenapa Mas sampai s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD