YAMH 41

1219 Words

Keesokan paginya. Nick, Trustin, dan juga Aleysia tersenyum bahagia saat melihat Gyzell menuruni anak tangga. Ketiganya bersyukur karena kondisi Gyzell semakin membaik, meskipun harus terus meminum obat penenang untuk berjaga-jaga, tetapi setidaknya tidak lagi seperti hari-hari yang lalu. “Selamat pagi semuanya.” Gyzell menyapa semua orang yang berada di sana, tanpa terkecuali. Gyzell menatap Ara yang sedang asyik pada pekerjaan dapurnya, tiba-tiba saja otaknya kembali terlintas wajah sang putra. Air matanya kembali menetes. Nick, Trustin, dan Aleysia yang melihat itu pun kembali iba. “Sayang, ayo kita sarapan,” ucap Aleysia, membangunkan Gyzell dari lamunannya. Gyzell tersenyum menatap sang mama lalu ia duduk bersebelahan dengan Nick. Mata lelaki itu tidak lepas menatap wanitany

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD