Kantor Sherif

1739 Words
Dengan ancaman todongan senjat4, Loto memaksa Sphinack bersaudara yang sudah mencuri El-Doramu untuk masuk ke dalam drum atau tong kayu besar tempat menyimpan wine anggur yang sudah tak terpakai lagi. Kedua pria pencuri tersebut bingung, apa yang ingin Loto lakukan kepada mereka dengan meminta mereka berdua masuk ke dalam sana. Awalnya mereka tak bergeming ketika Loto memerintahkan masuk ke dalam sana. Tapi Loto memperkuat ancamannya dengan sekali lagi menembak ke arah dekat kaki kedua pencuri tersebut. Keduanya terkejut dan langsung masuk kesana tanpa banyak bertanya. Loto benar-benar membuat mereka berpikir bahwa dirinya adalah pribadi yang tidak akan pikir panjang untuk melaksanakan segala ancamannya. Harry dan Bart menurut dan masuk ke dalamnya. Tong kayu itu berukuran cukup muat untuk menjejal dua tubuh orang dewasa sekaligus ke dalamnya. Loto menjenguk ke dalamnya dan melihat Bart dan Harry sedang berhimpitan di dalam sana. "Apa yang ingin kau lakukan terhadap kami?" tanya Bart nampak resah. "Apa kau ingin menutup tong ini dan mengisinya dengan air? Lalu membiarkan kami tenggelam di dalam sini, begitu?" tanya Kakaknya, Harry. "Tidak, itu tidak praktis. Kau ingin membuang kami langsung ke dalam sungai dengan memberi pemberat pada tong ini lalu membiarkan kami tenggelam di dasar danau Toss Timber?" "Apa? Tidak," sahut Loto mengernyitkan dahi karena prasangka konyol mereka. "Alih-alih air, mungkin dia malah akan membakar kita hidup-hidup di dalam sini Kak." Sahut Bart ketakutan. "Apa benar begitu?" tanya Bart dengan getir penuh ketakutan. "A-apaa? Tidaaaak," sangkal Loto semakin mengernyitkan dahinya. "Oh, atau atau, kau ingin menutup tong ini dan menembak kami secara membabi buta dari luar?" Lanjut Bart Sphinack. Membuat Harry di dekatnya ketar ketir. "Atau juga menusukan banyak pisau ke dalam sini. Lihat saja dia juga membawa pisau." Gumam Harry ikut menimpal, mulai terpengaruh prasangka buruk adiknya. "Ieuh, tidaaak! Ada apa dengan pikiran kalian?" tegas Loto menggelengkan kepalanya. "Aku tidak akan melakukan semua hal kejam dan tak berperikemanusiaan itu pada kalian berdua. Sudah jelas isi kepala kalian lah yang bermasalah. Makanya, jangan terlalu lama menjadi orang jahat dan tak berguna. Alhasil otak kalian isinya hanya kekejaman demi kekejaman saja. Tak ada satupun kebaikan yang bisa kalian pikirkan atau lihat dari orang lain. Itu karena kalian sudah begitu lama berkubang dalam lumpur dosa dan kejahatan kepada sesama manusia, sehingga tak ada kebaikan yang bisa kalian rasakan. Semua cara yang tadi kalian bicarakan itu kejam, aku takkan melakukannya. Ya aku akan melakukan sesuatu kepada kalian, dan kurasa ... itu masih agak sedikit kejam." Loto menggoyangkan kepalanya dan tersenyum. "Tapi tidak akan sekejam dan sebrutal khayalan-khayalan konyol kalian tadi." "Jadi kau takkan melakukan semua tindakan itu kepada kami?" tanya Harry. "Tentu saja tidak, i***t. Memang benar aku akan menghukum kalian, dan membuat jera. Tapi caraku tidak akan sebengis itu. Kalian bisa lihat dan rasakan saja sendiri nanti." Loto tersenyum nakal. Membuat dua pencuri dalam tong tersebut menenggak air liurnya sembari bertanya-tanya apa yang akan Loto perbuat terhadap mereka berdua. Loto memandang kudanya, El-Doramu. "Kuharap, ini akan membuat kalian jera." Tegas Loto, telah memikirkan sebuah cara penghukuman untuk Sphinack bersaudara. Loto melihat sebuah tali tambang besar tergeletak tidak jauh dari sana. "Ini kebetulan sekali." Gumam Loto. Dia lalu menutup tong kayu tersebut dan mengikatkan tali tambang besar berwarna putih lusuh yang ia temukan lalu kemudian mengikatkannya dengan erat pada tong yang berisi dua pria pencuri tersebut. "Sphinack bersaudara, kuharap kalian baik-baik saja di dalam sana." Ucap Loto mengetuk tong tersebut dari luar. Ujung talinya ternyata ia ikatkan pada tubuh El-Doramu. Setelah itu Loto menaiki El-Doramu dan menyeret tong kayu berisi dua pencuri itu di jalanan. Sejauh 12 km Loto dengan kudanya menarik tong tersebut. Loto ingin membawa mereka ke kota distrik terdekat yakni Tall City dan menyerahkan kedua pencuri itu kepada Sherif setempat yang berwenang. Kuda Loto El-Doramu berlari dengan sangat kencang, membuat Sphinack bersaudara di dalam tong yang ditariknya terguncang kesana kemari. Sesampainya di Tall City, Loto mendatangi kantor Sherif setempat. Loto bertemu dengan Sherif wilayah yang berotoritas disana, tuan Garreth Elmo dengan kumis melintir khas Victoria. Loto membuka tong kayu yang tadi diseretnya sejauh 12 km. Rupanya kedua pencuri itu hampir pingsan di dalam sana. Keduanya sudah basah kuyup dan berbau tidak sedap. Bukan karena keringat mereka yang terlampau banyak, tetapi juga muntah dari keduanya yang mereka keluarkan saat di dalam sana. Keduanya saling memuntahkan diri mereka masing-masing. Loto dan Sherif Elmo menutup hidung mereka karena baunya. "Sekarang mereka urusanmu, Sherif." Ucap Loto. Sherif Elmo menggoyang-goyangkan tangannya kebauan. "Mereka lagi. Aku sudah beberapa kali menangkap Sphinack bersaudara. Terakhir kami menangkap mereka 14 bulan yang lalu. Kedua orang ini memang pencuri ulung di sekitar sini. Bagus sekali kau dapat melumpuhkan mereka nak." Sherif Elmo menyodorkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Loto. Loto menjabat tangan sang Sherif. "Harusnya kau menjadi seorang Sherif, atau pengaman wilayah distrik. Kemampuanmu lumayan sebagai penegak hukum. Tapi tadi kau bilang kau seorang calon jaksa wilayah bukan?" "Benar, cita-citaku ingin menjadi jaksa agung." "Sulit dipercaya. Kau lebih berbakat sebagai seorang Sherif. Tubuhmu atletis, kemampuanmu dapat melumpuhkan kedua orang ini juga cukup jelas menggambarkan bagaimana kekuatanmu. Kau pemuda yang pemberani dan tidak takut mengambil resiko. Aku bisa melihat itu." "Terima kasih tuan Elmo. Begini, aku sedang menuju Humboldt dan Elko, lebih tepatnya perbukitan Mimahiavo di perbatasan Idaho. Bisakah aku meminta peta wilayah untuk mempermudah menemukan rute terbaik menuju Mineral County, Churchill dan Carson City?" "Tentu, aku bisa membantumu saudara Loto. Masuklah sebentar ke kantorku dan kita minum-minum dulu." Tuan Sherif itu mengajak Loto mengobrol sebentar. Dia memerintahkan beberapa Koboy bawahannya untuk membereskan Sphinack bersaudara dan membawa mereka untuk dijebloskan ke dalam penjara. Loto menoleh, dia melihat Harry dan Bart Sphinack yang lemas dan hampir tak sadarkan diri itu diangkat lalu kemudian dibawa untuk dijebloskan ke dalam penjara untuk yang kesekian kalinya. Loto dijamu dengan hangat, tuan Sherif itu menanyakan apa alasan Loto menuju Mimahiavo. Tapi tentu saja Loto tidak memberitahukan yang sebenarnya. Loto hanya mengatakan kepada Sherif Elmo bahwa dia harus mengambil suatu barang titipan dari mendiang ayahnya disana. Selain menyambut Loto dengan baik karena telah berlaku heroik dengan menyeret dan membawa dua penjahat kambuhan, sang Sherif juga memberi makan kuda Loto El-Doramu dengan pakan kuda terbaik yang bisa diberikan. Kini baik Loto maupun El-Doramu sudah siap untuk melanjutkan perjalanan panjang mereka kembali. Loto membuka lebar-lebar peta wilayah dan rute yang diberikan oleh sang Sherif. Loto coba mencari rute mana yang akan ia lalui nanti. Dia pun sudah memutuskan. "Reagel Town." Ucapnya dengan yakin. Loto berencana akan melewati kota besar itu. Loto pun hendak pamit untuk pergi dan melanjutkan perjalanannya. "Terima kasih petanya tuan Elmo. Oh ya," Loto hendak menanyakan sesuatu lagi. "Apaa ... emm, anda memiliki poster bounty wajah-wajah MagniSeven?" tanya Loto agak segan. "MagniSeven? Emm, kalau boleh tahu, untuk apa kau meminta foto wajah mereka?" tanya tuan Garret Elmo penasaran. "Maaf saudara Loto, tapi kami tidak punya foto wajah mereka." "Tidak, aku hanya ...." "Saudara Loto, maafkan aku karena harus mengatakan ini. Kau adalah orang baik, kau sudah berhasil menyeret dua penjahat kemari. Akan tetapi jika targetmu berikutnya adalah mereka yang disebut Magniseven, kurasa kau harus memikirkannya kembali. Jangan memburu sesuatu yang tak bisa kau buru Loto. Demi kebaikanmu, kusarankan jauhi mereka. Mereka adalah level yang berbeda dengan dua penjahat kelas teri yang baru saja kau tangkap dan bawa kemari." "Eh, tidak tuan Elmo, bukan seperti itu maksudku. Kalau itu ... aku juga tahu mereka adalah penjahat kelas kakap yang tak mungkin aku bisa tangkap. Jangan salah paham. Aku hanya penasaran saja bagaimana rupa para Magniseven itu. Jadi aku ingin mengenali wajah mereka. Aku malah takut tuan Sherif, takut kalau-kalau dalam perjalanan nanti aku malah bertemu dengan mereka. Aku benar-benar takut sekali. Oleh karenanya aku ingin tahu bagaimana wajah-wajah mereka, agar nantinya bisa menghindari mereka jika bertemu dijalan." "Oh jadi begitu, syukurlah." Sherif Elmo lega. Tadinya dia mengkhawatirkan Loto. "Iya kau benar Loto. MagniSeven memang teror dan merupakan ancaman akhir-akhir ini. MagniSeven adalah momok menakutkan bagi masyarakat. Baik sipil, pejabat, bahkan petugas pemerintahan seperti kami juga tak ingin bertemu atau berurusan dengan mereka. Kekuatan seorang dari mereka saja konon kudengar setara dengan kekuatan puluhan Sherif sekaligus." "Sebegitu mengerikannya mereka tuan Elmo?" "Ya, mereka adalah gembongnya para penjahat di negara ini. Skill mereka di atas rata-rata Koboy dan Sherif. Magniseven adalah gabungan dari manusia-manusia paling berbakat dan paling berbahaya di Amerika dan Kanada. Ada yang menyebut mereka sebagai kumpulan orang aneh (freak), tapi ada pula yang menyebut mereka sebagai pahlawan." "Pahlawan? Apa aku tidak salah dengar?" gumam Loto merasa sangat tidak suka dengan termin pahlawan yang dilekatkan pada kompl0tan MagniSeven. "Tidak saudara Loto, MagniSeven memang ditakuti, dan pamor mereka sudah sangat terkenal sebagai momok menakutkan bagi masyarakat negeri ini. Tapi tidak untuk sebagian atau segelintir komunitas. Mungkin dirimu akan heran ketika mendengarnya, bahwa mereka para MagniSeven itu tidak hanya terlibat dengan praktek-praktek kotor seperti menjadi pembunuh bayaran, penjaga keamanan bisnis kartel, manipulasi pejabat, kegiatan korupsi, judi, perdagangan o***m dan pemutaran uang kotor lainnya di negara ini, tetapi juga terlibat dalam aktivitas-aktivitas sosial, charity, dan bahkan mereka penyumbang terbesar untuk beberapa panti asuhan dan bidang pendidikan. Beberapa sekolah didanai oleh aliran dana mereka." "MagniSeven melakukan itu? Bukan tindakan pencucian uang?" "Tidak, bukan. Aliran dananya bersih. Proses keluar masuk dana yang mereka sumbangkan tertera sebagai deposit di beberapa bank dengan nama yang berbeda, tapi otoritas keuangan menjamin semuanya terverifikasi. Terdengar cukup bias dan ironi bukan? Mereka merampok bank, tetapi juga mempunyai beberapa nama dan aset bank sebagai invest dana untuk setiap tindakan kedermawanan mereka. Seperti yang baru-baru saja terjadi, mereka merampok bank di kota Memento. Dan tidak lama kemudian juga tersiar kabar mereka membagikan sedikit suntikan dana kepada salah satu panti asuhan anak-anak yatim di San Diego, California. "Tunggu sebentar, bank kota Memento dirampok? Aku baru saja datang dari sana." "Iya saudara Loto, aku baru saja mendapatkan laporannya." Jawab Sherif Garret Elmo. Loto seketika tertegun. Ternyata tanpa sepengetahuan dirinya, MagniSeven tadi memang berada disana di kota Memento, di tempat yang sama dengan Loto. Hanya saja Magniseven sengaja berkamuflase hingga Loto tidak menyadari keberadaan mereka disana. Hal tersebut membuat Loto sangat kesal sekarang. Dia padahal sudah lebih dekat dengan para pembunuh Nihima tanpa sepengetahuannya. MagniSeven melakukan aksinya di Memento. Ketika berada di Memento perasaan Loto kuat mengatakan kalau MagniSeven memang ada disana, dan rupanya firasatnya tersebut memang benar. Hanya saja Loto merasa menyesal karena telah meninggalkan Memento lebih awal. Andai tadi dia bisa lebih bersabar sedikit lagi dan tidak pergi dari Memento dengan cepat, mungkin dia sudah bertemu dengan MagniSeven. Loto mengepal kuat kedua tangannya. Tanpa Loto sadari, dirinya sudah begitu hampir dengan The MagniSeven. Para Koboy berbahaya pembunuh ayahnya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD