Aliran Sesat

1964 Words
Bapa Isaac Morhon terkejut ketika mendengar Loto menyebutnya penipu. "Apa maksudmu?" gumam Bapa Isaac. "Kau, dirimu bukanlah pemuka agama. Kau hanyalah penipu!" tegas Loto sekali lagi. "Kau menyelundupkan penggalangan dana tahunan dari warga kota ini selama 6 tahun terakhir dengan dalih pengembangan gerejamu. Kau menumpuk uang mereka dan tidak memakainya seperti yang seharusnya. Kau menandatangani berkas pengalih tanganan aset bangunan ke pengolahan aset pribadi yang kau jadikan deposit di bank." Ucap Loto yang tiba-tiba mengetahui kebusukan Bapa Isaac Morhon melalui penglihatannya. Mereka yang ada disana merasa heran sekaligus bingung. Loto adalah orang asing di wilayah mereka, tapi kenapa dia mengetahui soal pengumpulan dana tahunan pembangunan gereja? "Kalian semua! Orang ini hanyalah penipu berbaju pemuka agama." Tegas Loto dengan lantang. "Pantas saja dia melegalkan kekerasan atas nama Tuhan. Dia bukanlah pelayan Tuhan, dia hanya seorang penipu yang coba mencari keuntungan sebanyak-banyaknya." "Apa kau sedang mengigau...? Jangan percaya kata-katanya! Dia hanya pendusta yang sedang berkata bohong. Orang ini hanya ingin memfitnahku." Sangkal Bapa Isaac Morhon. "Apa buktinya kalau aku menipu mereka? Apa kau bisa memberikan bukti terhadap tuduhan yang kau alamatkan padaku? Apa kau bisa membenarkan ucapanmu dengan memberikan buktinya kepada mereka?" tantang Bapa Isaac Morhon dengan yakin, padahal dirinya sendiri sudah nampak mulai gelisah. "Benar, atas dasar apa kau menuduh Bapa Isaac menggelapkan dana kami?" tanya salah seorang wanita paruh baya. "Jangan sembarangan bicara hei orang asing. Bapa bilang, dana sumbangan kami digunakan untuk mengembangkan syiar Purgatoris yang memang membutuhkan biaya besar. Sumbangan kami tiap tahun dipakai untuk membesarkan rumah Tuhan." Sahut seorang pria. "Ya, mana buktinya? Jika memang benar Bapa Isaac menipu kami semua? Bisakah kau membuktikan kebenaran ucapanmu itu?" Bapa Isaac Morhon tersenyum lebar setelah melihat tidak ada yang mendukung dan mempercayai ucapan Loto. Namun jauh dalam benaknya Bapa Isaac merasa heran, bagaimana bisa Loto tiba-tiba mengetahui semua rahasianya setelah Loto menyentuh tangannya. Loto terdiam sambil meringis kesal menatap Bapa Isaac. Dia mengetahuinya dengan pasti penggelapan dana itu, akan tetapi Loto memang belum bisa membuktikan ucapannya. "Lihat...? Dia hanya asal bicara saja, tidak bisa membuktikan semua ucapannya." Ucap Bapa Isaac, merasa diatas angin. "Tega-teganya dia menuduh pelayan Tuhan sepertiku dengan keji seperti itu. Sejauh ini aku hanya membaktikan diriku selama beberapa tahun ini disini, semua hanya demi Tuhan. Demi penyucian Tuhan yang akan menyucikan jiwa-jiwa kalian. Untuk apa aku mengambil keuntungan dari kalian semua? Upahku disisi Tuhan jauh lebih besar. Aku tidak memerlukan itu semua." Tegas Bapa Isaac. "Inilah yang kukatakan sejak tadi pada kalian. Dengan segenap cara hamba-hamba setan seperti mereka akan mencoba melawan para pelayan Tuhan sepertiku. Kalian sudah melihat sendiri, 'kan? Pria ini malah memfitnahku." "Dirimulah yang sudah memfitnah Michah." Sahut Loto. "Aku hanya bicara jujur pada kalian semua. Saat ini aku memang tidak bisa membuktikan ucapanku, tapi percayalah, orang ini hanyalah seorang penipu yang memanfaatkan kalian semua. Sadarlah." Tegas Loto. Michah menatap kesal pada Bapa Isaac, seolah Michah juga mengetahui sesuatu. "Sekarang tangkap mereka berdua." Perintah Bapa Isaac. "Keberadaan mereka disini hanya untuk melawan jemaat Tuhan yang menyukai pembersihan dan penyucian. Dia lah yang penipu, dia tidak bisa membuktikan apapun. Dia hanya bisa memfitnah tanpa bukti." "Loto berkata jujur! Kau lah yang penipu." Sahut Michah. Loto seketika menoleh ke samping ke arah Michah. "Aku sudah lama mengetahuinya." Lanjut Michah. "Selama ini aku diam saja. Sekarang akan kukatakan semuanya. Dulu ... aku pernah melihat Bapa Isaac melakukan penandatanganan berkas pengalih tanganan aset bangunan itu di rumah Notaris tuan Jared Harris. Kebetulan malam itu aku diminta oleh istri tuan Jared—Nyonya Jane Harris untuk mengobati putra kecil mereka Ethan yang sedang menderita sakit malaria. Ketika aku hendak keluar kamar untuk mengambil air panas, aku mendengar semua kesepakatan antara Bapa Isaac dan tuan Jared selaku notaris yang mendepositokan aset bangunan atas nama pribadi." Tutur Michah. Bapa Isaac semakin resah dan nampak berkeringat. "Aku memang wanita bod0h dan tak terdidik," lanjut Michah. "Tapi setidaknya aku tahu bagaimana cara kerja administrasi yang benar. Apa yang Bapa Isaac lakukan di rumah tuan Harris adalah sebuah penggelapan dana para jemaat. Itu salah!" "Bicara apa kau!" teriak Bapa Isaac. "Aku menemui notaris sebagai penjamin, untuk memberi jaminan hak pembangunan rumah ibadah yang sudah dilegalisir oleh otoritas pertanahan bangunan distrik wilayah setempat. Ini hal legal yang harus dilakukan jika ingin mendapatkan izin mendirikan bangunan. Demi mendapatkan surat legalitasnya yang akan disahkan oleh otoritas kewilayahan kota ini. Dimana salahnya? Kau asal bicara saja!" "Tidak, aku mendengar kau akan menjadikan deposit itu sebagai deposito akumulatif berjangka yang akan kau ambil dua tahun dari sekarang." Ucap Michah. "Dirimu mengatakan akan meninggalkan kota ini setelah semua urusan selesai dan akan pindah ke Tennessee. Ketika aku hendak pulang dari rumah keluarga Harris malam itu, kau melihatku juga ada disana. Dan semenjak itu, aku harus menerima semua tuduhan penyihir yang dialamatkan padaku. Kau bukan mendirikan aliran penyucian atau apapun itu. Loto benar, kau hanyalah seorang penipu." Setelah mendengarkan semua pengakuan Michah, Loto akhirnya mengerti motif Bapa Isaac selama ini. Alasan dibalik gencarnya Bapa Isaac mencitrakan buruk sosok Michah di depan jemaatnya. Itu dia lakukan hanya karena merasa Michah adalah sebuah ancaman baginya. Dia ketakutan bahwa Michah mengetahui apa yang ia lakukan lalu memberitahu semua orang. "Oh, jadi begitu." Ucap lantang Loto. "Sekarang aku sudah mengerti. Michah, terima kasih atas kejujuranmu. Harusnya dari dulu kau mengatakan ini kepada mereka." "Aku ingin sekali mengatakannya, namun Bapa Isaac sudah lebih dulu menuduhku dan mengotori reputasiku di tempat ini. Dia memanfaatkan latar belakangku yang sebenarnya sudah lama dilupakan oleh warga kota ini, yaitu bahwa aku merupakan anak dari wanita tertuduh penyihir yang dibakar hidup-hidup di kota tempat asalnya, dan pernah menjadi wanita yang menjual harga dirinya di masa lalu. Bapa Isaac memanfaatkan semua itu untuk membungkamku. Dia ingin aku pergi dari sini. Bahkan dia ingin aku mati." "Kalian semua dengar itu?" tanya Loto lantang menatap semua orang yang ada disana. "Bapa Isaac telah menggelapkan dana kalian. Michah melihat itu, dan Bapa Isaac merasa bahwa Michah mengetahui semua rencana busuknya. Sehingga dia cepat-cepat mengambil langkah dan usaha untuk menyingkirkan Michah. Dengan kedudukan dan posisinya, maka dibuatlah isu bahwa Michah adalah seorang penyihir yang berbahaya. Dia hanya takut Michah akan memberitahukan segalanya dan menghancurkan kedoknya selama ini. Harusnya bukan kami yang kalian tangkap, tapi dia! Karena orang ini jelas-jelas telah merugikan kalian dan memanfaatkan warga kota ini." Bapa Isaac tertawa kecil dengan histeris. "Kalian berdua ini, benar-benar utusan iblis yang ingin mencuci otak semua warga disini. Kalian datang kemari sengaja dengan niat untuk melawanku. Tidak, itu takkan pernah berhasil. Kuasa Tuhan jauh lebih hebat dari jerat tipu kalian." Loto dan Michah menatap Bapa Isaac yang masih tetap berkilah dengan caranya. Orasi yang dinarasi dengan hegemoni-hegemoni teologi. Kebaikan dan keburukan. Jalan Tuhan dan jalan iblis. Kebajikan dan kesesatan. Bapa Isaac masih tetap berusaha membela diri sebagai wakil Tuhan dan pemangku kebenaran. "Kalian jangan sampai terjerat tipu daya mereka. Kalian sudah melihat sendiri bagaimana selama ini aku melayani kalian dalam nama Tuhan. Aku menyucikan kota ini, dan membawa misi suci untuk mengangkat kota ini ke tahapan yang baru. Kota ini senantiasa diberkati semenjak aku mengajarkan Purgatoris kepada kalian. Bukankah hidup kalian menjadi lebih tenang, tentram, dan aman karenanya? Itu karena kalian semua telah disucikan. Jadi jangan hancurkan semua itu sekarang. Semua usahaku dan usaha kalian sendiri yang selama ini kalian bangun akan hancur. Jangan mau ditipu oleh dua orang penyesat ini." "Awalnya aku tak ingin lantang seperti Loto. Aku lebih memilih diam atas semua yang kuketahui, walau beberapa kali dengan sengaja kau mencoba membahayakan nyawaku." Sahut Michah. "Namun aku sudah tak ingin lagi begitu. Setelah melihat kegigihan Loto membelaku hari ini, dan membela apa yang benar, aku menjadi sadar. Kupikir aku juga akan ikut bicara bersamanya. Aku tak ingin lagi berdiam diri atas kebusukanmu dan menjadi lemah. Kau lah, si penyesat itu." "Berani sekali kau!" gerutu Bapa Isaac. "Kalian berdua lah penyesatnya. Kalian semua, jangan dengarkan mereka berdua! Jalan Tuhan tak boleh kalah oleh tipu daya mereka." "Dan oleh karena serakahnya, guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan cerita-cerita isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda." Ucap Michah mengutip 2 Petrus pasal 2 ayat 3. "Kaulah yang sudah menyesatkan sebagian warga kota ini, bukan aku." Tegas Michah. Loto terkagum-kagum dengan keberanian Michah yang tiba-tiba saja muncul. "Dari tadi aku meminta bukti pada kalian, apa kalian bisa membuktikan ucapan kalian?" tanya Bapa Isaac Morhon seraya tertawa. "Tidak bisa kan?" "Aku bisa." Ucap seorang pria berpakaian putih ala pastor, berjalan pelan membelah kerumunan menuju Loto, Michah dan Bapa Isaac. "Aku bisa membuktikan mereka berdua berkata benar." "Pastor Emmet," gumam Loto tak percaya dengan sosok yang dilihatnya. Bapa Isaac dan Michah tak tahu siapa pria berusia 52 tahun yang tiba-tiba datang itu. "Siapa kau?" tanya Bapa Isaac. "Aku adalah Pastor Emmet Thornton. Aku sengaja datang kemari untuk membongkar praktek aliran sesatmu." Jawabnya. "Kalian, cepat tangkap orang ini!" pinta Pastor tersebut. Beberapa orang dari pihak keamanan yang datang bersama dengan Pastor Emmet menghampiri Bapa Isaac lalu kemudian menangkapnya. Pastor Emmet ternyata membawa beberapa deputi keamanan dan seorang wakil Marshal Nevada juga deputi wilayah bersamanya untuk meringkus Bapa Isaac. Loto, Michah dan semua orang yang ada disana termasuk mereka yang tadi membela mati-mati Bapa Isaac terkejut dengan kedatangan seorang Pastor yang didampingi wakil Marshal dan deputi keamanan yang datang untuk meringkus Isaac Morhon. Bapa Isaac Morhon nampak terus berontak walau tangannya sudah terikat. "Lepaskan! Apa-apaan ini! Siapa kalian semua?" gerutunya. "Atas dasar apa kalian semua menangkapku!" Dari dalam kerumunan seorang deputi menyeret tuan Jared Harris yang menjadi notaris Bapa Isaac. Tuan Jared dengan wajah yang berkeringat nampak bersalah. Dia mengakui semua kesalahannya beserta apa yang sudah dilakukan oleh Isaac Morhon. "Orang ini sudah mengatakan semuanya." Ucap sang deputi. "Ini bukti kejahatanmu. Kedokmu sudah terbongkar. Dirimu jangan lagi berkilah! Sekarang diam dan taati hukum yang berlaku!" "Aku adalah orang yang ditugaskan untuk menangkapmu, tuan Isaac Morhon." Sahut wakil Marshal Cole Rowley. "Dirimu sudah ketahuan telah melakukan aksi penipuan berkedok aliran selama 20 tahun terakhir di banyak tempat. Tennessee, Minnesota, Kansas, Texas dan Wisconsin. Sekarang kau juga melakukan aksimu di wilayah teritorial kami selama 6 tahun terakhir tanpa kami ketahui. Jadi untuk itu kau akan dihukum dan akan diadili oleh pengadilan federal untuk semua yang sudah kau lakukan." Semua orang disana menjadi terkejut. Ternyata apa yang dikatakan oleh Loto dan Michah benar. "Kalian semua, ketahuilah bahwa orang ini hanyalah penipu." Ucap Pastor Emmet. "Dia tidak pantas bicara mewakili Tuhan atau menyebut ajarannya sebagai ajaran Tuhan. Purgatoris yang kalian anut selama ini termasuk ke dalam blacklist 41 aliran menyimpang menurut daftar kami. Aku akan membekukan aliran Purgatoris yang diajarkannya mulai sekarang. Aku disini mewakili otoritas gereja Katolik Roma dan atas perintah langsung dari tahta suci Paus Pius IX, akan membersihkan wilayah ini yang selama 70 tahun sudah menjadi bagian partikular gereja Katolik Roma dari segala ajaran sesat Purgatoris yang selama ini hidup di wilayah ini. Aku diperintah untuk menerima pertobatan kalian. Kalian tidak seharusnya melegalkan kekerasan dan bahkan dengan mudahnya ingin melenyapkan nyawa seseorang." Pastor Emmet menatap ke arah Loto dan Michah. "Mereka berdua tidak bersalah. Aku membersihkan nama keduanya dari segala tuduhan, terutama untuk wanita ini. Dia tidak pantas dihakimi atas alasan apapun. Jadi mulai sekarang, kalian harus menghormati dan memperlakukannya sama." Tegas Pastor Emmet. Isaac Morhon meringis kesal seraya kedua tangannya dibekuk ke belakang. Bapa Isaac bersama tuan Jared Harris kemudian dibawa oleh deputi dan wakil Marshal. Kerumunan yang berkumpul pun satu persatu mulai meninggalkan tempat tersebut. Para Koboy yang tadi mengeroyok Loto nampak juga sudah mulai pulih dan bangun dengan wajah penuh penyesalan, setelah mengetahui ternyata yang mereka ikuti selama ini adalah seorang penipu. Mereka bahu membahu mengangkat dan membawa tubuh besar Salamander Kid yang pingsan dan membawanya menjauh dari sana untuk diobati. Orang-orang itu merasa bersalah karena sudah bertindak terlalu jauh hanya karena hasutan Isaac Morhon. Pastor Emmet kemudian mendekati Loto sambil tersenyum dan menyentuh pundaknya dengan pelan. "Senang melihatmu lagi, Loto.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD