BAB 5

1549 Words
BRUKK!! Hyumi terkejut mendengarnya, spontan ia menarik tubuhnya agar menjauh dari Yoogi, dan mendorong tubuh Yoogi agar menjauh dari nya. Hal itu membuat Yoogi berdecak kesal. "suara apa itu sunbae?."Tanya Hyumi terkejut. Hyumi langsung mengarahkan tatapannya kea rah jendela. *** "aishh.. Taehyun-ahh kau ini benar-benar." "aku juga mau lihat, kau menghalangiku." "kalian ini hyung, aishhh memalukan." "Taehyun-ah berat." "Yak~" *** "Yak~ apa kalian lakukan?!"Hyumi terkejut bukan main ketika mendapati anak ATS tengah bertumpuk dengan, saling menindih satu sama lain. Taehyun paling atas dan Jimmy paling bawah. Seolah mereka adalah roti lapis. Hyumi menatap Jimmy dengan tatapan horror. Jelas pria itu adalah korban yang paling tersakiti di bawah. Wajar jika tubuhnya kecil. Taehyun mengubah posisinya dengan duduk di atas para anak ATS dan tersenyum nyengir dengan menunjukan sederet gigi putihnya, tangannya menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "ohh hey hyung."sapa Taehyun pada Yoogi tiba-tiba muncul dari belakang Hyumi "Taehyun apa kau sudah gila, cepat bangun kau mau semua temanmu mati."seru Hyumi dengan panik, Taehyun tersentak ketika posisinya masih menindih anak ATS lainnya. Taehyun bangkit tangannya terulur untuk membantu anak ATS lainnya untuk bangun dari posisinya saling tertindih. "kau nyaman -huh .apa kau tidak tahu aku paling tersiksa diantara kalian."cerocos Jimmy dengan peluh di tubuhnya. "hehe. Maafkan aku."Taehyun hanya bisa tersenyum dengan cengiran bodoh di wajahnya. Hyumi hanya bisa menggelengkan kepalanya terheran melihat tingkah semua temannya. "apa kalian semua lakukan di sini –eoh?."semua anak ATS menoleh ke arah Yoogi termasuk Hyumi, kemudian beralih menatap penasaran anak ATS di sana "ahh... I -tu.. ituuu.."Jimmy tergagap, matanya melirik ke arah temannya lain -dibelakangnya berusaha mencari bantuan "aishhh"desahnya kesal ketika mendapati dirinya tengah berdiri sendirian tanpa anak ATS lainnya "seenaknya mereka meninggalkanku sendirian"batin Jimmy kesal, Jimmy mengusap wajahnya terlihat gusar, matanya melirik takut ke arah Yoogi sedang melihatnya datar. Jimmy tersenyum canggung dengan cengiran bodoh di wajahnya "ahh hyung kalian pasangan serasi, serasi sekali, sangat cocok"ucap Jimmy membuat Yoogi menatapnya aneh " -ahh perutku tiba-tiba sakit , aku ke toilet dulu hyung. Pai dah Hyumi"Jimmy berlari meninggalkan Yoogi dan Hyumi menatapnya bingung "ada apa dengan anak itu?"gumam Hyumi *** "shitt, bisa-bisanya mereka meninggalkanku sendirian"umpat Jimmy, kakinya terus melangkah dengan terburu-buru ke arah ruangan anak ATS, mulutnya sudah gatal ingin mengajukan protes dan memaki mereka semua BRAK "ap..ppoo."(sakit) Jimmy menghentikan langkahnya dan berbalik mendapati seorang wanita tengah meringis sambil menyentuh kepalanya yang terasa berdenyut-denyut. "ohh.. kau baik-baik saja?"tanya Jimmy dengan wajah datarnya "apa kau tidak punya mata -eoh, bisa-bisanya kau jalan dan menabrakku. Keningku sakit aishhh" wanita itu mengusap keningnya sukses berubah warna karena mencium tembok -wanita itu menoleh dan mendapati Jimmy sedang melihat ke arahnya Wanita itu berdesis -matanya berubah semakin tajam menatap pria di hadapannya "apa aku mengenalmu?."ucap Jimmy membuat Saeyoung mendesis "ckk -ATS, pantas saja, menyebalkan."wanita itu pergi meninggalkan Jimmy menatapnya bingung "kenapa dengan wanita itu."Jimmy bergidik ngeri membayangkan tatapan mata wanita itu terlihat seperti hantu di matanya *** Hyumi dan Saeyoung sedang bergulat dengan buku mereka, Hyumi kerap kali tersenyum ketika mengingat kejadian dirinya bersama Yoogi di UKS. Hyumi benar-benar dibuat gila oleh seorang min Yoogi. "hey.. aku khawatir kau akan menjadi gila kalau senyum mengerikanmu itu tidak juga hilang dalam 30 menit"Saeyoung menatap ngeri sahabatnya itu "Yak~"teriak Hyumi spontan dengan batas suara masih di bawah rata-rata. "ssshhhtt."Saeyoung membekap mulut sahabatnya ini dengan tangannya, terkadang sifat berlebihan temannya ini suka membuatnya kerepotan "kau mau kang ssam mengeluarkan kita dari ruangan ini -huh"Hyumi merutuki dirinya yang selalu saja bersikap kelewat berlebihan. "aku rasa aku benar-benar mempunyai masalah dalam mengendalikan diri"gerutu Hyumi yang membuat Saeyoung mengangguk-anggukan kepalanya setuju. Tapi ia tak bisa menyalahkannya sendirian, Saeyoung rasa ia juga begitu. Kenapa mereka bisa sama. "Ne. itu terlihat sangat jelas"Hyumi menatap tajam Saeyoung membuatnya tersenyum canggung. Saeyoung tersenyum dengan cengiran di wajahnya "kau sendiri -wajahmu terlihat muram seakan kau mau menelanku hidup-hidup, apa kau sedang mengalami pms"Hyumi berbisik -Saeyoung memutar kedua bola matanya malas. Sebenarnya ia sedang mencoba untuk melupakannya. Tapi Hyumi malah bertanya tentang hal itu. Membuatnya kembali mengingatnya. "aniya.. hanya saja aku baru saja mengalami kecelakaan.”Ucap Saeyoung sebal. Mengingat hal itu benar-benar membuat moodnya buruk. Bahkan sangat buruk. "Apa!."Hyumi terkejut -matanya meneliti wajah temannya secara intens "kenapa kau melihatku seperti itu -apa yang kau pikirkan?"Hyumi sedikit memajukan wajahnya ke telinga Saeyoung bermaksud membisikan sesuatu . "kau hamil?" "akh.. appo"ringis Hyumi ketika kepalan tangan Saeyoung mendarat mulus di kepalanya "apa kau sudah gila, aku tidak mungkin melakukan hal itu -appa pasti akan membunuhku"Hyumi menatap kesal sayoung. Dia kan hanya menebak. "ne .. ne.. jadi apa kecelakaannya, kau tertabrak motor, aku rasa kau baik-baik saja"Hyumi meneliti ke setiap tubuh temannya tidak ada cacat di sana -kecuali, matanya berhenti pada kening Saeyoung terdapat sedikit memar di sana "auuw, Yak~ ini sakit"ringis Saeyoung ketika mendapati sahabatnya tanpa dosa menyentuh memar di keningnya dengan jari telunjuknya "mian, hehe -sakit ya. Jadi kau menabrak tembok atau pintu ruang kelas -huh"Hyumi terkekeh ketika mendapati wajah jengkel Saeyoung yang menurutnya cukup lucu "Yak~ puas.. ini semua ulah Jimmy ATS menyebalkan itu, menyebalkannnnnn.... Bagaimana bisa dia tidak melihat ku ketika berjalan"Saeyoung merenggut -wajahnya terlihat kesal mengingat kejadian tadi "Yak~ kim Saeyoung, aku benar-benar penasaran, kau punya pengalaman buruk dengan anak ATS -eoh"ucap Hyumi. Ini memang bukan kali pertamanya ia mendengar keluh kesah Saeyoung tentang anak ATS. Hyumi berani yakin, bahkan ia berani bertaruh untuk itu. Jika Saeyoung memang memiliki kenangan buruk dengan anak ATS. "a-aniya"(tidak) ucap Saeyoung gugup "jinjja-yo?!"(benarkah) goda Hyumi "lama kelamaan kau akan jatuh cinta padanya hati-hati"Saeyoung tersentak "APA KAU SUDAH GILA!" "KAU GILA KIM SAEYOUNG, keluar dari kelas ku, sejak tadi kuperhatikan kalian terus saja mengobrol"Saeyoung keluar dari kelas meninggalkan Hyumi terdiam "hei.. nona park kau juga"ucap kang ssam malas "Mwoya!" *** "aisshh.. lagi-lagi menyebalkan"dengus Hyumi, tangannya terasa pegal dan kaku setengah jam berdiri diluar ruangan dengan kedua tangan terkepal dan dinaikan ke atas "aku juga pegal"desis Saeyoung "oh ya Hyumi, kau dan Yoogi sunbae. Kalian sudah jadian"Hyumi menunduk, lantas menoleh kearah Saeyoung dan tersenyum "ya begitulah.. aku rasa aku mulai menyukainya -tapi Yoogi sunbae bilang dia bisa menungguku"Hyumi tersenyum "kau benar-benar jatuh hati padanya ya?"goda Saeyoung membuat rona merah mudah muncul dipipinya "kau sendiri punya sesuatu kelam dengan ATS -eoh"Saeyoung berubah gugup, matanya beralih melihat ke arah lain "Tidak. Bukan apa-apa" *** "Hyumi -ayo aku antar pulang"Hyumi menghentikan langkahnya dan menatap Yoogi di hadapannya, Hyumi tampak berpikir bagaimana caranya menolak permintaan Yoogi secara halus Hyumi ingat pesan dari orang tuanya, kalau sore ini ada acara makan keluarganya dengan keluarga Hanbyun -dan Hyumi akan pulang bersama Hanbyun untuk langsung menuju tempat makan tersebut "a...akk..aku tidak bisa sunbae -hari ini aku ada urusan -aku duluan"Hyumi berjalan melewati Yoogi hingga langkahnya terhenti ketika tangan Yoogi mencengkram lengannya "hari ini aku harus pulang dengan temanku ada urusan keluarga"ucap Hyumi "dengan Hanbyun"Hyumi mendongkak, menatap Yoogi wajahnya terlihat datar dan kurang bersahabat "aku... tidak suka kau dekat-dekat dengannya -ingat"Hyumi tertunduk "mianhaeyo, appaku dan appa Hanbyun adalah teman, appaku baru pulang dari jepang dan berniat mengadakan makan malam dengannya, aku disuruh langsung kesana dengan Hanbyun. Maafkan aku"ujung bibir Yoogi sedikit tertarik -senang dengan kejujuran gadisnya walupun hatinya merasa sakit ketika mendengar nama Hanbyun disebut "memangnya harus dengan Hanbyun -biarkan aku mengantarmu kesana dan Hanbyun naik motornya sendiri"Yoogi menarik tangan Hyumi dan menariknya untuk melangkah namun Hyumi menghentikan langkah Yoogi dengan menahan tangannya "kau percaya padaku kan sunbae"Yoogi mendesah kesal dan berbalik menoleh ke arah Hyumi "aku percaya padamu tapi dengan nya -aku rasa tidak" "sunbae, dia temanku ingat"Yoogi mendesah frustasi. Ini menyebalkan baginya, dia tahu Hanbyun adalah sahabat bagi Hyumi dan dia sangat tidak bisa membatasi Hyumi untuk tidak berteman dengan Hanbyun, sahabat Hyumi dan musuhnya "arra.. arraseo"Yoogi menarik tangan Hyumi menuju gerbang sekolah -di sana sudah ada Hanbyun dengan motor sport biru miliknya Chu! Hyumi tersentak ketika Yoogi mencium keningnya "jaga dirimu"Hyumi terkekeh "Yak! Kau kira aku mau kemana -hanya pulang bersamanya tidak lebih -kau berlebihan sunbae"Yoogi mengelus pucuk kepala Hyumi -Hanbyun hanya mendengus kesal melihat drama romansa di hadapannya membuatnya muak "sudah dramanya -Hyumi kita harus pergi"Hyumi melepaskan tangannya dari Yoogi, melangkahkan kakinya menuju Hanbyun Hyumi mengambil helm Hanbyun sodorkan padanya dan memakainya, Hanbyun mengendarai motornya ketika memastikan Hyumi sudah duduk dibelakangnya Hanbyun melirik kaca spion dan tersenyum sinis ketika mendapati Yoogi menatap nya dengan tajam *** "jadi kau sudah pacaran dengannya -huh" "begitulah, wae!"raut wajah Hanbyun berubah masam "hanya sedikit kecewa mendengarnya"Hyumi bisa merasakan ada rasa kecewa diperkataan Hanbyun "kalau dia berbuat macam-macam dan menyakitimu kau bisa laporkan padaku."Hyumi memutar bola matanya malas. Kadang-kadang Hanbyun memang seperti kakak baginya. Sok-Sok an melindunginya seperti ini. "dia tidak pernah menyakitiku Hanbyun-ssi"mood Hyumi mendadak berubah, rasanya sangat menyebalkan baginya mendengar ocehan Hanbyun tentang Yoogi. Entah kenapa. Tak lama motor Hanbyun berhenti di sebuah parkiran restahurant yang di sebut eommanya dalam pesan messeage nya. Hyumi turun dan menyerahkan helm nya pada Hanbyun -Hyumi melangkah duluan meninggalkan Hanbyun masih dibelakangnya Hanbyun berjalan cepat ke arah Hyumi. "aku tidak akan membiarkan dia mendekatimu Hyumi. Dia bukanlah pria yang baik. Kau tidak bisa percaya begitu saja dengannya hanya karena dia berbuat sedikit lembut padamu."bisik Hanbyun, Hanbyun mendahului Hyumi terpaku ketika Hanbyun berbisik padanya. "tidak akan pernah"ulang Hanbyun.   Hyumi terdiam, menatap kepergian Hanbyun yang berjalan lebih dulu menuju meja dimana orang tua mereka berada. Hyumi menghela nafas gusar. Ia tak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang. Hyumi akui ia hanyalah pendatang, dan kemungkinan banyak hal yang belum ia dengar tentang Yoogi. Walau baginya pria itu tidak buruk.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD