Si Tokek Peyok

1002 Words
Sahabat Juna berikutnya adalah Peyok. Nama sebenarnya bukan itu, tapi Ferry Wardianto. Nama Peyok adalah nama panggilan kesayang di keluarganya, tapi karena teman teman yang mengenalnya juga sangat menyayanginya, jadi ikutan memanggil dengan nama tersebut. Dia salah satu asli orang Tarakan yang memang lahirnya dari kota ini. Meski bapak dan mamaknya adalah keturunan chinese tulen. Bodynya yang besar selalu menjadi sasaran empuk jika sedang bermain kelahi kelahian atau drama tawuran. Jika membaca jaraknya dengan buka hanya beberapa centi, sangat dekat karena matanya yang sipit dan juga minus. Apalagi jika kacamatanya yang tebal jarang di gunakan, pasti teman teman pada iseng ngerjai dia. Di kampung ini, Peyok satu satunya anak keturunan chinese yang sangat dekat dengan anak anak yang lain. Dia bisa menyesuaikan dengan teman teman yang lain. Meski ia juga paling sering jadi korban bully tapi ia tak pernah mengambil hati. Walau kadang ia juga bisa marah dan menangis tidak membuat temannya pada takut, tapi justru senang melihat tingkah lakunya. Badan besar tidak menjadi jaminan orang tersebut berani. Peyok salah satunya orang yang sangat penakut. Meski penakut, ia paling loyal jika menyangkut pertemanan. Jika dalam keadaan terdesak ia bisa bertindak bar bar. Dia juga orang terdepan yang berani pasang badan jika tidak ada lagi pilihan untuk mundur. Di antara teman yang paling tinggi dan besar badannya hanya dua orang, yaitu Peyok dan Alex. Sisi lain dari Peyok adalah sifat pelitnya. Meski tidak seratus persen, kadang ia bisa sangat baik, namun hanya modus. Ada yang di inginkan dari kebaikannya itu. Teman teman yang lain sudah tidak heran jika melihat kelakuan teman satu ini. Orang tua Peyok adalah peternak babi. Hanya dia satu satunya warga yang berani beternak babi di tengah pemukiman warga. Selama ini memang tidak ada keluhan dari tetangga sekitar. Mungkin karena hubungan antar warga sangatlah baik. Apalagi keluarga Peyok memang tak pernah membuat masalah. Limbah dari ternaknya juga langsung mengalir ke sungai. Sudah menjadi turun temurun Peyok dan keluarga hanya mengandalkan dari usaha ternak tersebut. Pagi siang dan sore kadang Peyok yang mengurusi ternaknya bergantian dengan kakaknya. Setiap hari suara teriakan dalam keluarganya selalu saja terdengar dari jalan. Apalagi jika Mama Peyok yang melihat anaknya sedang bermalas malasan melakukan perintahnya. Sama seperti bocah pada umumnya, Peyok bukanlah penganut Budha yang taat. Padahal jadwal ibadahnya hanya di lakukan pada hari minggu. Ia penggemar berat film kartun dan juga game console. Meski matanya minus, jika di hadapkan dengan kartun, matanya auto normal. Apalagi saat main game console, jarak antar TV dengan matanya begitu dekat. Jika sudah begitu sang Mama yang tau pasti akan makin keras teriakannya. Kondisi ekonomi keluarga Peyok termasuk orang yang berada atau bisa di katakana cukup di zaman itu. Semua itu berasal dari hewan ternak yang ia pelihara. Kedua orang tuanya mendapat penghasilan dari ternak tersebut. Sang Papa saat itu tidak banyak membantu karena sedang dalam kondisi sakit stroke. Hanya Mama dan empat orang kakaknya yang saling bahu membahu membantu membesarkan usaha keluarga tersebut. Dari usaha tersebut mereka bisa menyekolahkan anak anaknya hingga ke tingkat menengah atas. Hubungan dengan warga sekitar tempat mereka tinggal juga sangatlah baik. Ia satu satunya warga keturunan yang paling dekat dengan warga. Terutama si Peyok yang sangat dekat dengan Juna karena sepahaman soal game. Hampir setiap kegiatan di kampung selalu Peyok dan keluarganya turut berpartisipasi di dalam acara tersebut. Keluarga Peyok termasuk keluarga yang unik. Kala itu kendaraan pribadi tidak seperti sekarang yang di banjiri dengan motor matic atau roda empat bagi yang sedikit berduit. Peyok justru lebih suka menggunakan sepeda pancal tua yang terkadang rantainya selalu terlepas dari gir roda. Berapa kali ia harus membenahi saat berada di jalan. Hal yang paling di takutkan oleh Peyok dan keluarganya adalah saat hujan deras melanda dan mengakibatkan banjir di kampung. Sudah pasti daerah ini adalah langganan banjir setiap air tidak mampu di tampung oleh bumi. Limbah dari ternaknya yang hanya mengandalkan dari parit yang menuju sungai tidaklah cukup menampung luberan air yang melimpah. Akibatnya bisa ditebak, limbah kotoran ternak pasti akan meluap ke jalan jalan yang sedang kebanjiran. Rumah Peyok berada di sebrang rumah Alex dan Yuyung. Dengan Alex ia paling dekat karena sering terbuka dan ngumpul di rumah Alex. Rumah panggung kayu dengan lahan yang cukup luas. Rumah ini juga yang sering jadi tempat ngumpul untuk bermain game console. Jika sudah berada di dalamnya Peyok berlaku sangat baik dengan teman temannya untuk berbagi pengalaman dengan meminjamkan game tersebut, Mario Bros adalah game favorit saat itu. Meski sudah tamat berkali kali tetap tidak membuat anak anak bosan untuk memainkannya. Sampai hapal dengan segala cheat khusus game tersebut. Peyok adalah pencetus awal game console satu satunya di kampung Juna. Hal tersebut sebenarnya tidaklah mengherankan karena ekonomi mereka bisa di katakana di atas rata pendapatan warga di kampung tersebut. Paling yang bisa menyaingi ekonomi keluarga Peyok adalah keluarga Yuyung yang juga rumahnya berhadapan dengan Peyok dan bersebelahan dengan Alex. Beruntung kedua sahabat Juna ini bukanlah orang yang sombong meski tau memiliki kekayaan. Tangan kidal atau kiri adalah ciri khas seorang Peyok. Ia typical seorang pengekor. Apa yang sedang di gandrungi anak anak saat itu ia tidak mau ketinggalan. Menjadi salah satu genk dengan Juna, Alex, Cecep, Didi dan Yuyung karena ada kesamaan rasa saat bermain bersama. Film bokep juga salah satu tontonan favorit Peyok, tentu saja ini akibat toxic yang di tularkan oleh Yuyung. Ia yang paling sering di tumbalkan untuk menjadi penyewa LD, karena orang pasti mengira ia sudah dewasa mengingat badannya yang tidak proporsional untuk ukuran bocah saat itu. Peyok adalah bocah yang paling sering tersakiti jika sedang bermain kelahi kelahian dengan teman temannya. Karena badannya yang besar merupakan sasaran yang empuk untuk di siksa, pikir mereka. Untung saja Peyok bukanlah anak yang bertype pendendam. Ia tak pernah marah pada teman temannya. Selama bertindak wajar saja ia takkan mengambil hati. Dalam keluarganya memang Peyok selalu di ingatkan untuk welas asih dengan sesamanya, meski terkadang jika penyakit pelitnya kumat, teman temannya hanya bisa gigit jari melihat ia sedang memakan kue. Tapi jika mode warasnya sedang on, tanpa di minta ia malah menawarkan makanan ringan pada teman temannya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD