***
“Hati-hati dijalan. Kabari Grandpa jika kau sudah sampai di tempat tujuanmu,” ucap Marius penuh perhatian usai menerima kecupan hangat di atas kepalanya dari wanita yang merupakan cucu menantunya itu.
Menegakkan tubuh, Clarissa mengangguk pelan. “Ya, nanti aku akan hubungi Kakek.” kemudian ia terkikik geli ketika Kakek Marius mendatarkan wajahnya.
“Sudahlah, Kakek tidak perlu merajuk. Aku suka dengan panggilan seperti ini. Aku nyaman, serius,” imbuh Clarissa membuat pria senja itu seketika menghela nafas.
Rupanya benar apa yang dikatakan oleh Hans tempo lalu bahwa cucu menantunya ini cukup menyebalkan.
Setelah berpamitan, pun Clarissa bergegas membawa langkah keluar dari perpustakaan pribadi Kakek Marius.
“Permisi, Nona Clarissa.”
Suara Hans sontak menghentikan langkah Clar
