Giana masuk kesebuah restoran yang memiliki ruangan privat setiap ruangan atau tempat makannya memiliki bilik tersendiri untuk membuat tamu yang datang lebih terasa nyaman dan tidak terganggu aktivitas orang lain. Giana masuk kedalam salah satu bilik ruangan yang sudah dipesan oleh seseorang yang sudah menunggunya, ia masuk melihat pria tersebut tersenyum senang menyambutnya sambil menikmati minuman ditangannya. "Kau sudah datang?" Derian bangkit dari duduknya menghampiri Giana, menuntunnya untuk masuk dan duduk disampingnya. "Kenapa kau mengajakku bertemu disini?" Tanya Giana kepada kekasihnya. "Aku merindukanmu." Sambil mencium pipi Giana tanpa seijinnya. "Derian, jangan seperti ini, ini tempat umum." Ucapnya pada pria disamping Giana, dan langsung mendorong jauh tubuh Derian. "Kena