Ryuji sudah dalam keadaan berbaring di ranjang pasien, dengan Billy yang juga berada disana. Beberapa saat kemudian, Seorang Dokter berambut hitam pendek, menggunakan kacamata dan memiliki sedikit janggut, datang dan langsung berbicara dengan Billy di ruangan itu, namanya adalah Dokter Otto, dia merupakan seorang ras perisai, dan dia juga merupakan anggota dar faksi angin yang berprofesi sebagai seorang Dokter. Klinik tempat Ryuji dirawat itu merupakan klinik miliknya yang dia bangun untuk memfasilitasi pengobatan bagi anggota faksi angin yang terluka, selain itu dia juga membuka praktek pengobatan bagi manusia biasa, yang letaknya ada di ruangan paling depan.
Dokter Otto berkata, "Hmm, Ryuji menerima semacam serangan listrik yang sangat luar biasa, jika dia adalah manusia normal maka dia pasti sudah mati, namun untungnya dia berhasil selamat, dengan cara menggunakan seluruh Life force yang dia miliki untuk menahan dampak kerusakan dari serangan tersebut ... Walaupun beberapa anggota tubuhnya tetap terkena dampak serangan seperti lebam dan luka melepuh. Selain itu, ketika dibawa kesini detak jantungnya dalam keadaan lemah, sehingga dia membutuhkan penanganan khusus. Namun tenang saja, sekarang dia sudah baik-baik saja dan akan sembuh dalam beberapa hari."
"Aku mengerti, terima kasih Otto." Ucap Billy.
"Tidak masalah ketua ... Kalau begitu aku permisi dulu." Ucap Dokter Otto sambil berjalan keluar dari ruangan.
Beberapa saat kemudian, Ren, Miran, Max, dan Ara masuk ke dalam ruangan itu untuk melihat keadaan Ryuji. Mereka merasa sangat sedih, karena salah satu temannya terluka parah, sedangkan sang Holy knight kini telah berada di genggaman kelompok Sword of freedom. Maka dari itu sekali lagi Miran melontarkan permintaan maaf kepada sang ketua.
"Billy, maafkan kami ... Kami telah gagal melindungi Alex. Padahal kau sudah mempercayakan tugas itu kepada tiga orang anggota terbaikmu, aku, Ren, dan Ryuji. Tetapi kami malah mengecewakanmu."
Ren berkata, "Jika saja aku tidak datang terlambat, maka Ryuji dan Alex pasti akan selamat ... Ini semua salahku."
Lalu sambil menangis, Ara juga berkata, "A- aku bahkan tidak membantu sama sekali ... Aku merasa sangat bersalah kepada Alex."
"Jangan merasa bersalah terlalu berlarut-larut, kalian sudah berusaha semaksimal mungkin, selama beberapa bulan ini semuanya berlangsung dengan baik, namun hari ini sebuah insiden terjadi. Dan Ini semua disebabkan karena rencana musuh yang begitu matang."
"...." Mereka tidak bisa berkata apa-apa saat Billy berkata seperti itu.
Lalu Billy melanjutkan perkataannya, "Pihak musuh dengan sengaja mengirim lebih banyak anggotanya untuk menculik ibu Alex, supaya aku lebih fokus pada masalah itu. Sedangkan disini, mereka mengatur posisi untuk menjegal kalian semua, supaya mereka bisa menumbangkan Ryuji, lalu menculik Alex."
"Mereka benar-benar keterlaluan." Ucap Max.
"Tak ada waktu bagi kita untuk meratapi keadaan, sebaiknya sekarang kita fokus untuk mencari tahu keberadaan Alex walau bagaimanapun caranya."
"Baik." Ucap mereka semua sembari mengangguk, hal itu menandakan bahwa mereka siap melaksanakan perintah dari Billy.
Kemudian Billy menengok ke arah Ryuji sambil berkata. "Jangan khawatir Ryuji ... Kami pasti akan mendapatkan Alex kembali, dan kau harus segera sembuh."
Setelah itu, mereka pun akhirnya pergi meninggalkan ruangan itu. Mereka akan mulai mencari informasi mengenai keberadaan dari markas Sword of freedom yang sampai saat ini masih sangat sulit untuk bisa ditemukan. Namun kali ini mereka harus benar-benar bisa menemukannya, karena tak hanya untuk merebut kembali relic pagoda, namun kini mereka juga harus bisa merebut kembali Alex dari genggaman tangan Jefirros, yang akan melakukan ritual pelepasan Raja iblis dari dalam relic pagoda dengan menggunakan tubuh Alex sebagai sarana pentingnya.
Pada keesokan harinya, diluar Sasana milik Billy, ada orang yang datang lalu mengetuk pintu depan tempat tersebut. Orang itu adalah Henry, teman satu sekolah Alex, dia memanggil-manggil para penghuni tempat itu namun tak ada jawaban sama sekali, mungkin karena saat ini para penghuninya sedang sibuk-mencari-cari keberadaan Alex semalaman, sehingga pada pagi hari pun tidak ada siapa-siapa disana.
Henry terus saja mengetuk dan memanggil, bahkan sesekali dia mengintip ke dalam lewat jendela, tapi dia tidak menemukan satu sosok pun di dalam tempat itu, sehingga akhirnya Henry memutuskan untuk pergi dari sana dan dia akan pulang ke rumahnya.
Namun ketika Henry berbalik, tiba-tiba saja dia terkejut karena ada sosok Billy dan Miran yang baru saja datang ke tempat itu, dan mereka berdua terlihat kelelahan, seperti orang yang sudah berlari mengelilingi kota semalaman.
Lalu ketika Billy melihat Henry, maka Billy langsung bertanya kepadanya. "Ada yang bisa kami bantu?"
'E- eh anu ... Apakah kalian penghuni tempat ini?"
"Ya, aku adalah pemiliknya." Jawab Billy.
"Pe- perkenalkan, namaku adalah Henry, aku temannya Alex ... Aku tahu bahwa Alex sering datang ke tempat ini, sehingga aku mencarinya kesini."
"O- ouh begitu rupanya ... Maafkan kami nak, tapi saat ini kami juga tidak tahu mengenai keberadaan Alex." Ucap Miran.
"O- oh, jadi wanita yang kemarin datang ke sekolah dan membawa Alex pergi itu bukanlah bagian dari kalian?"
"Apa??"
"Ceritakan kepada kami apa yang terjadi kepada Alex kemarin?" Tanya Miran.
"A- ada seorang wanita yang datang untuk menjemput Alex, lalu Alex bersedia mengikutinya setelah wanita itu berbisik di telinganya ... Tapi anehnya, ekspresi wajah Alex menunjukan bahwa dia enggan untuk ikut dengan wanita itu. Jadi aku memutuskan untuk mengecek keadaannya sepulang sekolah ... Aku pergi ke rumahnya, tapi tidak ada orang, lalu aku pergi ke tempat ini kemarin malam, tapi tidak ada orang juga."
"Hmm, itu karena semenjak kemarin, kami semua belum ada yang pulang ke sini."
"O- oh ... Mungkin kalian akan terkejut jika mendengar tentang hal ini."
"Apa itu?"
"Sebenarnya aku sudah tahu bahwa Alex dan kalian semua memiliki semacam kekuatan, dan kalian semua terlibat dengan sesuatu yang sangat berbahaya ... Waktu itu Alex menyelamatkanku dari iblis jahat yang berusaha menguasai tubuhku."
"Ouhh, aku mengerti ... Jadi aku tidak perlu menyembunyikan apapun darimu ya, hahahahh." Ucap Billy sambil tertawa canggung.
"Kurasa kau harus mengetahui tentang hal ini nak, Wanita yang kemarin itu bukanlah bagian dari kami, dia adalah orang jahat yang telah menculik Alex, dan saat ini kami sedang berusaha untuk mencari informasi tentang keberadaannya." Ucap Miran kepada Henry.
Lalu Billy menambahkan, "Oh iya, ngomong-ngomong, bolehkah aku meminta bantuan darimu?"
"A- apa itu?"
"Jika ibunya Alex bertanya kepadamu, maka tolong kau bilang padanya bahwa Alex sedang menginap di tempatmu."
"Baiklah, aku akan bilang begitu jika ibunya Alex menghubungiku ... Tapi dari kemarin malam dia masih belum menghubungiku, karena sepertinya dia pulang malam dan langsung tidur, sehingga dia belum mengecek keadaan Alex sama sekali."
"Oh iya, Tadi kau bilang siapa namamu?"
"He- Henry."
"Henry, kau benar-benar bisa diandalkan." Ucap Billy.
"Terima kasih ... Oh iya, apakah kalian sudah menemukan petunjuk tentang keberadaan Alex?" Tanya Henry.
"Sampai saat ini masih belum ... Keberadaan dari kelompok yang menculik Alex sangat sulit untuk ditemukan."
"Eummm ... Se- sebenarnya aku mungkin punya petunjuk mengenai keberadaan Alex."
"Benarkah??!" Billy dan Miran terkejut mendengar hal itu.