The devil among us
Cerita ini bersetting di dunia alternatif yang tidak jauh berbeda dari dunia kita. Pada jaman dahulu kala, di suatu Kerajaan besar hiduplah dua ras manusia tangguh yang disebut sebagai ras perisai dan ras pedang. Pada awalnya mereka hidup berdampingan dengan damai, dan mereka semua berjuang bersama-sama untuk bertempur melawan kekuatan jahat, namun tiba-tiba karena suatu alasan, perseteruan terjadi antara kedua ras tersebut hingga mengakibatkan mereka saling bertarung, dan terjadi perang yang berkecamuk selama bertahun-tahun di antara kedua ras tersebut.
Banyak yang menjadi korban dari pertempuran tersebut, sehingga rasa kebencian antara kedua belah pihak semakin meningkat, dan mereka masih sering berseteru bahkan hingga sekarang, ketika peradaban manusia dan perkembangan teknologi sudah meningkat semakin canggih.
Pada jaman modern, dimana setiap manusia sudah memiliki smartphone, mobil-mobil berseliweran di jalanan, dan gedung-gedung tinggi berjejer di perkotaan. Saat ini, Ras perisai dan ras pedang hidup berbaur dengan manusia, dan sebagian besar dari mereka menyembunyikan kekuatan yang mereka miliki demi alasan keamanan, ketentraman, dan sebagainya. Walaupun mereka adalah ras petarung yang ditakdirkan untuk melawan kekuatan jahat, namun karena dipaksa oleh keadaan dan lingkungan, maka mereka terpaksa harus menyembunyikan identitas mereka yang sebenarnya, sehingga kini sebagian besar dari mereka hidup normal layaknya manusia biasa.
Hal itulah yang terjadi di masa sekarang, dan Cerita ini akan berfokus di suatu kota besar bernama Central Town. Pada suatu malam, di suatu gang sempit, ada seorang pria mabuk yang sedang berjalan sempoyongan. Suasana di tempat itu sangat sepi, karena tak ada orang lain selain si pria mabuk tersebut. Namun tiba-tiba saja seseorang datang menghampiri si pria mabuk, sosok orang misterius itu adalah pria berpostur tubuh cukup maskulin, dengan celana loreng dan kaos hitam yang dikenakannya.
Sambil berjalan, sang pria berkaos hitam berkata. "Hey, bolehkah kita berbicara sebentar?"
"Tidak mau!! Jangan ganggu aku!" Ujar si pria mabuk.
Namun si pria berkaos hitam tak mau menurut, dia terus saja berjalan menghampiri si pria mabuk yang kini terlihat sangat kesal, sehingga ketika jarak mereka sudah saling berdekatan, tiba-tiba saja si pria mabuk mendorong tubuh si pria berkaos hitam dengan sangat kuat, hingga menyebabkan tubuh si pria berkaos hitam terlempar cukup jauh lalu dia berhasil mendarat dengan selamat dalam posisi berlutut. Rupanya mereka berdua bukanlah manusia biasa, dan keduanya memiliki semacam kekuatan besar di dalam diri mereka masing-masing.
Melihat hal itu, si pria mabuk mulai merasa jengkel, dan sesuatu yang aneh mulai keluar dari tubuhnya, lalu tiba-tiba saja bayangan hitam muncul dan menyelimuti seluruh tubuh si pria mabuk, sehingga kini si pria mabuk telah berubah wujud sepenuhnya menjadi semacam mahluk bayangan yang menyeramkan dan memiliki sorotan mata kuning, selain itu dia juga jadi memiliki postur tubuh kekar dan niat membunuh yang kuat.
Lalu sambil berdiri, si pria berkaos hitam berkata, "Hmm, sudah kuduga, ternyata kau adalah iblis bayangan."
Tanpa basa-basi, secara cepat, sang iblis bayangan melesat dan memberikan serangan pukulan terhadap si pria berkaos hitam, namun secara mengejutkan, ternyata pukulan tersebut tak bisa sampai ke tubuh si pria berkaos hitam, karena ada semacam perisai transparan yang menghalangi antara sang iblis bayangan dan si pria berkaos hitam.
Hal itu sontak saja membuat sang iblis bayangan menjadi kaget sambil berkata. "Ka- kau adalah ras perisai??"
"Ya, benar sekali. Keluarlah dari tubuh manusia ini ... Kau telah membuat dia ditinggalkan oleh anak dan istrinya, bahkan dia juga sudah kehilangan seluruh hartanya oleh karenamu!" Ucap si pria berkaos hitam.
Kemudian, setelah mengatakan hal tersebut, si pria berkaos hitam menghilangkan perisainya dan seketika dia memberikan pukulan yang kuat, tepat mengenai perut si iblis bayangan, sehingga hal itu menyebabkan tubuh sang iblis terhempas lalu jatuh menghantam aspal.
Dan ketika sang iblis sedang meringis kesakitan, tanpa buang-buang waktu si pria berkaos hitam berlari melesat ke arah musuh, sambil menyiapkan semacam barier transparan yang melapisi kepalan tangannya, sehingga dengan begitu dia jadi bisa mendaratkan berbagai pukulan kuat yang mematikan terhadap tubuh musuh.
Lalu sang iblis bayangan yang merasa kewalahan dan sudah tak tahan dipukuli, mulai menggunakan kemampuannya, dia mengubah bentuk tangannya menjadi semacam benda tajam yang dapat digunakan untuk melukai musuh. Kemudian dengan cepat dia mengayunkan tangannya untuk menebas kepala si pria berkaos hitam.
Tapi Untungnya, dengan sigap si pria berkaos hitam berhasil mundur dan menghindar, sehingga dia hanya mendapatkan luka gores di pipinya saja. Namun setelah itu sang iblis kembali menyerang sehingga terjadilah pertarungan sengit antara mereka berdua, yakni pertarungan antara tangan tajam melawan perisai transparan.
Dan rupanya sang iblis terlalu meremehkan lawannya tersebut, karena tanpa dia duga, ternyata orang yang menjadi lawannya itu memiliki kemampuan bertarung yang sangat hebat layaknya seorang petinju professional. Si pria berkaos hitam berhasil menghindari setiap serangan dari musuh, dan bahkan dia juga berhasil melayangkan banyak serangan tinju ke tubuh sang iblis tersebut. Hingga akhirnya sebuah pukulan pamungkas dari si pria berkaos hitam berhasil membuat sang iblis terhempas sampai menabrak tembok, lalu dia tumbang.
Dan setelah itu seluruh wujud iblisnya musnah sehingga si pria mabuk bisa mendapatkan tubuhnya kembali, lalu dia pingsan tak sadarkan diri karena kelelahan. Lalu, Karena pertarungan di tempat itu telah berakhir, maka si pria berkaos hitam segera membopong si pria mabuk dan membawanya pergi dari sana. Dengan begitu, artinya si pria mabuk telah berhasil diselamatkan dari pengaruh iblis bayangan yang berusaha untuk mengambil alih hidupnya.
Pada Keesokan harinya di Central town, atau lebih tepatnya di sebuah area perumahan sederhana, di salah satu rumah, hidup seorang remaja bernama Alex, dan dia tinggal bersama dengan ibunya. Alex masih berstatus sebagai pelajar kelas 2 SMA, sedangkan ibunya adalah seorang single parent yang bekerja di sebuah perusahaan swasta, sehingga setiap pagi dia selalu sibuk untuk menyiapkan sarapan bagi Alex dan berangkat kerja. Pada pagi hari itu, berulang kali sang ibu memanggil-manggil nama Alex untuk menyuruhnya bangun dan berangkat ke sekolah, namun sepertinya Alex sengaja tidak menjawab panggilan ibunya, walaupun matanya sudah terbuka, dia tidak mau beranjak dan malah tetap berbaring di tempat tidurnya.
Oleh karena itu, beberapa saat kemudian sang ibu mendatangi kamar Alex, dan setelah dia membuka pintu kamar, sambil menghela nafas, sang ibu bertanya.
"Alex, kenapa kau masih berbaring? Hari ini ada apa lagi." Tanya sang ibu.
Namun Alex tidak menjawab sama sekali, dia hanya diam saja dan melanjutkan tidurnya. Maka dari itu sang ibu langsung berkata.
"Hmm, kau sudah terlalu sering tidak masuk sekolah. Apa hari ini kau mau ibu seret dan antar ke sekolah?"
Lalu setelah mendengar perkataan itu, tiba-tiba Alex terperanjat dari tempat tidur sambil berkata.
"Ja- jangan ... Baiklah, Aku akan mandi." Ucap Alex sambil berjalan masuk ke kamar mandi.
"Hmm, bagus ... Ngomong-ngomong kenapa dia tidak pernah mau kuantar ke sekolah ya? Padahal akan lebih cepat kalau naik mobil ... Hmm, ya sudahlah." Ucap sang ibu.
Singkat cerita, saat sang ibu sudah pergi berangkat kerja dengan menggunakan mobilnya, Alex dengan baju seragam lengkap kini sudah turun dari kamarnya dan menghampiri meja makan, awalnya dia berniat untuk sarapan, namun ketika dia melihat roti gosong dan telur benyek di meja makan, maka selera makan Alex jadi hilang. Dia tahu bahwa ibunya tidak berbakat dalam hal memasak dan selalu sibuk bekerja di kantor, oleh karena itu Alex selalu memasak sendiri di rumah, tapi kali ini dia harus segera berangkat ke sekolah, sehingga terpaksa dia harus memakan roti gosong tersebut.
Alex memiliki postur tubuh yang cukup bagus untuk ukuran remaja seusianya, dari luar dia mungkin terlihat seperti ramaja yang polos dan acuh, tapi dari dalam dia memiliki hati yang polos dan baik.