44. Dua Pria

1260 Words

Dua pria itu berada di jembatan yang memberikan pemandangan kota Busan di malam hari. Tidak terlalu banyak orang di sini, bahkan bisa dibilang sepi. Dua pria berdiri di pinggir jembatan. Dua pria yang terlihat jauh berbeda, entah dari gaya berpakian atau pun segalanya. Arik berdiri di sini kanan, seolah itu memang tempatnya. Kemejanya yang rapi tidak berubah sama sekali meski angin Busan menerpanya. Arik berdiri dengan tenang, ia sengaja menunggu Raefal Kim berbicara terlebih dahulu. Arik memiliki prinsip untuk membiarkan lawan bicaranya menunjukkan apa yang mereka miliki. Agar Arik bisa membalasnya dengan bijaksana—Arik memerlukan itu sekarang. Jika Arik bukan orang berpendidikan dan tidak dibesarkan dengan pelajaran budi pekerti yang bagus, Arik akan menggebu-gebu seperti tokoh preman

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD