bc

TURUN RANJANG

book_age18+
4.7K
FOLLOW
52.6K
READ
love-triangle
possessive
contract marriage
arrogant
dominant
badgirl
brave
drama
sweet
cheating
like
intro-logo
Blurb

Seingat Dara, kemarin ia masih menari di kelab sampai pagi dan hidup normal selayaknya perempuan berumur 25 tahun. Namun hari ini, tiba-tiba saja ia harus menjadi istri dari kakak iparnya sendiri.

Kalau kalian berpikir ini adalah kisah romantis penuh cinta, kalian salah. Sangat sangat sangat salah.

Pernikahan ini penuh duri.

Pernikahan ini palsu.

Pernikahan ini hanyalah dendam milik Arik Dierja Hartono.

Apakah perempuan yang mencintai kebebasan seperti Dara Mahira bisa menjadi istri yang patuh untuk suaminya?

chap-preview
Free preview
PROLOG
Pura-pura menyukai pesta yang sangat berisik, menggila, dan berantakan adalah keahlian Dila. Tubuhnya yang memakai jaket jeans milik Dara—adiknya—bergeser lebih jauh menuju ujung sofa ketika dua orang seumuran adiknya saling menempelkan bibir setelah saling melemparkan candaan yang hanya dimengerti oleh mereka berdua. Bukan payudaranya yang diremas, tapi Dila bergeridik. Gadis di sebelahnya mendesah penuh nikmat saat tangan pacarnya menggerayang. Dila mencoba berakting dirinya tak ada di sana dengan cara menikmati minuman vanilla dalam kemasan yang menurutnya adalah sogokan dari Dara supaya ia tidak kabur. "Kak! Keren, kan???" Dara datang dengan wajah penuh coretan spidol merah. "Kalau yang kamu tanya keren itu wajah kamu, tentu aja itu nggak keren. Kamu mirip badut." Dila geleng-geleng kepala menahan senyum. "Pestanya, maksud aku!" Dara menunjuk sekeliling rumah mereka yang dipenuhi teman-teman Dara. "Kamu janji ini yang pertama dan terakhir, inget?" Dila sedikit menaikkan suaranya melawan musik kencang. "Mama pasti marah kalau tahu." "Ya, ya. Aku nggak akan buat pesta lagi, dasar cerewet." Dara berjanji. "Apa pacar kakak jadi dateng untuk menculik kakak?" "Iya. Itu dia." Dila tersenyum ketika sesosok lelaki gagah dengan kemeja rapinya berusaha melewati kerumunan yang sedang heboh menari. "Sayang." Dila menyapa tunangannya yang sudah bersamanya selama empat tahun. Arik Dierja Hartono menghampiri kekasihnya dan ia mengerutkan kening ketika melihat apa yang dipakai Dila. "Kamu nggak pernah pakai celana jeans." "Tenang kakak ipar, malam ini Kak Dila aku yang dandanin. Bosen lihat Kak Dila jadi malaikat dengan dress-dress cantiknya." Dara menepuk-nepuk bahu Arik seolah mereka akrab. "Dara, kamu minum alkohol?" Arik memastikan ketika mencium aroma calon adik iparnya. "Apa artinya pesta tanpa alkohol?" balas Dara. "Kalian orang tajir juga pasti minum alkohol meski tentunya minumannya mahal, ya? Bagi-bagi sama aku lain kali, Kak Arik! Oke?" "Dara...," Dila menggeleng kepada adiknya yang mulai bicara melantur. "Selamat ulang tahun." Arik memberikan sebuah paperbag kepada Dara yang langsung memekik senang. “Thank you, kak. Padahal gak usah repot-repot.” "Dila, kita pergi sekarang?" Arik menatap lembut tunangannya, menghiraukan Dara yang membawa hadiahnya ke tengah-tengah orang yang menari. "Mama udah nunggu,” kata Arik. "Aku ganti baju sebentar." Dila mencium pipi Arik sebelum berlari ke lantai dua menuju kamarnya. Arik berdiri menunggu di sisi tangga. Sebagai tuan rumah, Dara memerhatikan lelaki itu yang sangat bersih dan rapi. Tipe-tipe orang yang sudah kaya raya sejak lahir—tahu bagaimana caranya berjalan di dunia ini. Lalu Dara tersenyum kepada Arik ketika pria itu melihatnya dari tempat Arik berdiri. Tapi, pria itu tidak membalas senyuman. Dara sih sudah kebal. Arik hanya bisa terenyum lebar kepada Dila. Dila Mahira, calon istri Arik yang sangat cantik menuruni tangga dengan gaun hijaunya yang teduh. Riasan sederhana namun sempurna dan senyum di wajahnya membuat Dila begitu anggun. Lihat, Arik langsung tersenyum melihat Dila. Dila memang cantik. Dara menyadari kecantikan Dila sejak kecil, lalu puncaknya ketika dirinya kelas 1 SMA. Waktu itu kakaknya masuk kuliah semester awal dan semua teman sekelas Dara meminta agar dikenalkan. Dara menyayangi kakaknya lebih dari apa pun sehingga ia protektif dan menjauhkan cowok-cowok caper itu. Mereka bilang Dara menyebalkan, mereka menuduh Dara cemburu kepada Dila karena kakaknya itu sangat cantik sedangkan Dara urakan—tidak tomboy, hanya malas memperhtikan penampilan. Dara tidak sakit hati, ia malah semakin protektif kepada Dila. Sekarang Dara bersyukur ketika mengetahui kakaknya bertunangan dengan lelaki yang tepat. Arik Dierja Hartono akan mencintai dan menjaga kakaknya. Perempuan sebaik dan secantik Dila memang pantas mendapatkan Arik, seorang pangeran dari keluarga terhormat. Dara siap melihat mereka berdua berjalan menuju altar satu bulan dari sekarang. Dara senang bahwa kakaknya akan menikah dengan Arik Dierja Hartono. []

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Siap, Mas Bos!

read
15.4K
bc

My Secret Little Wife

read
104.7K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
210.6K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
193.7K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
4.1K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
16.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook