Arik sangat tidak menyukai apa yang ia lihat sekarang. Rambut hijau Dara benar-benar menyebalkan. Di pikirannya, ia seperti berjalan bersama brokoli yang sangat semena-mena, entah itu dalam berpakaian atau saat makan. Arik sudah memberikan satu set pakaian yang seharusnya Dara pakai saat pergi ke bandara. Satu set pakaian yang mencerminkan agar Dara terlihat anggun. Tapi bagi Dara, satu set pakaian—blezer mahal berwarna coklat, plus celana bahannya—adalah propaganda Arik agar dirinya ‘terlihat’ seperti Dila. Dara tidak mau jadi orang lain. Karena meskipun ia ceroboh sudah menggantikan kakaknya di altar, ia tetap tidak mau menjadi Dila. “Tutupi rambut kamu,” kata Arik akhirnya saat mereka berdua turun dari mobil, berjalan menuju terminal internasional di bandara Soekarno Hatta. “Kena