Meskipun berwajah datar, Papa Arabella tetap menikahkan sang anak dengan Yu. Pernikahan terjadi di sebuah bangunan masjid. Hanya pernikahan secara agama saja. Arabella mengikuti kemauan sang papa untuk tidak mendaftarkan pernikahan secara hukum sampai Yu mendapatkan pekerjaan yang layak. Arabella tidak mempermasalahkan keinginan konyol sang papa. Kalau dia protes, bisa-bisa sang papa tidak mau menikahkannya dengan Yu. Setidaknya mereka punya bukti bahwa sudah menikah secara agama. Itu sudah lebih dari cukup untuk sekarang. Yu menatap Arabella dengan kurun waktu yang cukup lama. Dia memperhatikan Arabella untuk mencari tahu, apakah Arabella merasa bahagia? Bukankah seorang wanita menginginkan pernikahan yang megah serta mewah? Apalagi keinginan semua orang untuk menikah sekali seumur hid