Eps 3

956 Words
Tidak berapa lama menunggu, akhirnya Rose keluar menghampiri Barra dengan tatapan Barra yang tidak pernah lepas dari Rose. Malam ini, Rose terlihat sangatlah cantik dan anggun, hingga siapa saja yang melihatnya akan terkagum - kagum. Malam ini Rose memakai dress warna Soft pink selutut dengan rambut panjangnya yang sengaja ia gerai menambah kecantikannya dan make up tipis simple yang menjadi nilai plus untuknya. " Ayo ... " ucap Rose mengagetkan Barra Dengan bingung Barra mengikuti Rose keluar. " Hei... Tunggu !! " kata Barra, Rose berhenti dan menoleh, hingga tanpa sengaja menabrak orang yang dibelakangnya. Bruuuukkk ... Aauuwwwww Barra dengan cepat memegang pinggang Rose agar tidak terjatuh " Apa kau tidak punya mata ! Hm " ucap Barra sambil melepas pinggang Rose. " Maa ... Maaf aku tidak sengaja " ucap Rose " Tunggu ... dimana Rose ? kenapa kamu yang ngajak aku keluar ? " ucap Barra bingung " Hah ... Aku Rose " jelas Rose " Aubrey Rose Gantari " imbuhnya lagi Barra hanya menjawab "oh" saja lalu berjalan duluan. " Ayo.. " ajak Barra sambil menoleh kebelakang " Eh ... iy .. iya " jawab Rose dan mengikuti Barra masuk mobil. Barra masuk ke mobilnya tanpa membukakan pintu mobil untuk Rose, sedangkan Rose hanya biasa saja karena sudah terbiasa melakukan apa pun sendiri. Selama perjalanan tidak ada yang bicara hanya hening. Tidak berapa lama mobil yang ditumpangi mereka masuk dikawasan hotel mewah yang ada di kota ini. Mereka keluar dari mobil dan menuju restoran. semua mata pengunjung tertuju pada mereka. Bagaimana tidak mereka cantik dan tampan, Barra dengan pakaian formal dengan setelan jasnya yang berwarna coklat tua menambah ketampanannya. Mereka masuk ke ruangan VVIP yang telah Barra resev. Mereka duduk berhadapan. Pelayan datang memberikan buku menu untuk mereka. Sambil menunggu pesanan datang, Barra pun tanpa basa basi mengutarakan tujuannya kepada Rose. " Aku ingin kamu menolak perjodohan ini " ucap Barra dingin Rose diam tidak menjawab, selain bingung dia juga menanti apa yang akan Barra ucapkan selanjutnya. " Karena aku sudah memiliki kekasih " ucapnya lagi. " Kenapa tidak kau saja yang menolaknya ? " tanya Rose " jika aku bisa menolak permintaan orang tuaku, aku tidak akan menemuimu sekarang dan bicara padamu. Atau jangan - jangan memang kamu sendiri yang menginginkan perjodohan ini ? " seru Barra Rose mengerutkan dahinya ... " Lalu apa yang harus aku lakukan, aku saja bau tau tentang perjodohan ini. Jika aku tau dari awal aku tidak akan pulang ke negara ini " kata Rose kesal " Dan yaa ... sama halnya denganmu. Aku juga tidak bisa menolak permintaan Daddy ku. Jika kau ingin, Kau saja yang bicara pada mereka untuk tidak menjodohkan kita " Lanjut Rose lagi dengan membuang nafas kasar menahan kekesalannya. Dan ia pun beralih meraih tasnya dan pergi keluar restaurant sebelum tangannya dipegang Barra. " Tunggu ! " kata Barra " Oke, aku emang tidak bisa membatalkan perjodohan ini. Tapi jangan harap kamu bisa memiliki aku bahkan cintaku ! " lanjutnya dengan tegas ! " Terserah !!! " ucap Rose menghempaskan tangan Barra dan berlalu keluar restoran tanpa makan sebelumnya. Rose berjalan menyusuri trotoar dan berhenti di sebuah taman sambil duduk termenung di kursi taman. Ia melihat keatas langit, melihat indahnya malam yang bertabur bintang. " Mom ... Apa Mommy sudah bahagia disana. Aubrey sangat merindukanmu Mom ? " gumamnya yang teringat dengan Mommynya sambil memejamkan matanya dan tanpa ia sadari air matanya menetes tanpa ia minta. Ia bahkan tidak menyadari Seseorang telah duduk di sampingnya. " Astaga.. " pekiknya kaget setelah menyadari ada orang lain " Kau ini mengagetkanku saja, sedang apa kau disini ? " tanyanya pada orang tersebut " Hei ... Seharusnya aku yang tanya padamu, sedang apa kau disini ? aku tinggal di apartemen samping taman ini. Tadi aku baru habis dari mini market yang melihatmu menangis disini " Jelas pria tersebut " Benarkah ? " tanya Rose " Hemm " dijawab deheman oleh pria tersebut " Sedang apa kamu disini dan kenapa kamu menangis ? " tanya Daffa. Iyaa pria tersebut ialah Daffa. " Tidak ada, hanya teringat Mommy ku saja, aku sangat merindukannya " jawab Rose dengan menatap langit yabg indah. " Yang sabar yaa, yasudah ayo aku antar kamu pulang gak baik seorang gadis cantik malam - malam masih diluar " kata Daffa dan dijawab deheman oleh Rose. Meskipun mereka baru tadi pagi saling kenal tapi Rose sudah merasa Daffa adalah orang yang baik. ***** Keesokan harinya, Rose sudah memulai aktivitasnya dikampus barunya dan seperti biasa ia berangkat bersama Devan. Sesampai dikampus mereka keluar dari mobil dan langsung berjalan dengan semua pasang mata tertuju padanya. Mereka berpisah ke kelas masing - masing dengan Rose yang diantar oleh salah satu dosen menuju kelasnya. tok tok tok " Permisi Pak, ini saya mengantar Mahasiswi baru yang akan mengikuti kelas Bapak " kata Dosen yang mengantar Rose tadi " Baik silahkan masuk " jawab Dosen didalam kelas dan Rose pun masuk " Baiklah, saya permisi dulu " ucap dosen yang mengantar Rose tadi dan dibalas anggukan oleh Justin dosen muda yang tampan dan ramah " Silahkan perkenalkan dirimu dulu " kata dosen Justin 'cantik' batin Justin " Perkenalkan Saya Aubrey Rose, Saya pindahan dari Universitas X di London " Rose sengaja tidak menyebutkan nama belakangnya karena ia tidak ingin jadi pusat perhatian, mengingat perusahaan Daddynya termasuk salah satu perusahaan besar dinegara ini. " Oke ... Aubrey kamu duduk disitu " Kata Justin menunjuk kursi kosong sebelah Daffa. Rose berjalan ke arah Daffa yang tersenyum padanya. Dua jam kemudian kelas pun berakhir. Daffa mengajak Rose kekantin kampus. Mereka berjalan beriringan sambil bergurau. Banyak pasang mata yang memperhatikan mereka, terutama kaum hawa yang iri dengan Rose mahasiswi baru tetapi sudah sedekat itu dengan Daffa sang model terkenal dinegara ini. Khairin Nisya
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD