Eps 1

1007 Words
Sementara itu di bandara Internasional Negara xix, seorang gadis cantik berjalan sambil menyeret kopernya yang baru turun dari pesawat. Gadis tersebut memakai kacamata dengan celana jeans dan blous casual dan tidak lupa dengan sepatu sneakers yang membuat penampilannya terlihat disimple tetapi dapat menarik perhatian orang - orang sekitar yang melihatnya karena memang wajahnya yang cantik. Karena memang sudah lima tahun lebih dia tidak pernah menginjakkan kakinya di negara ini. Dia meninggalkan negara yang membuatnya menjadi seorang model sukses bertaraf internasional dan kembali ke nagara kelahirannya. Namun sekarang karena permintaan sang Daddy yang menyuruhnya kembali untuk dijodohkan dengan rekan bisnisnya namun gadis tersebut tidak mengetahuinya. Dialan Aubrey Rose Gantari, Rose tidak tau kenapa Daddynya tiba - tiba memintanya untuk pulang ke negara xix. " Hallo Dad, iya Rose sudah sampai dibandara " kata Rose pada Daddynya " ........ " Daddy " Iya Dad, Rose sudah melihat Devan " Rose " ........ " Daddy " Baiklah Dad sampai jumpa dirumah " Kata Rose mengakhiri panggilan telponnya. " Hufft sebenarnya aku malas banget ketemu sama mama tapi apa boleh buat ini demi Daddy " batin Rose Seketika itu Rose melihat seorang pemuda tampan yang melambaikan tangan padanya. Pemuda yang lima tahun ini dirindukannya, Siapa lagi kalau bukan Devan adik tirinya. Meskipun mereka saudara tiri namun mereka berdua saling menyayangi satu sama lain. Rose kemudian berjalan menuju adiknya dan langsung memeluknya saling melepas rindu. " Ya ampun sayang kamu sudah sebesar ini dan semakin tampan. Kakak sangat merindukanmu " Kata Rose sambil melepas pelukannya. " Aku juga merindukanmu Kak, jangan pergi lagi ya Kak " ucap Devan sendu " Ya sudah ayok kita pulang, Daddy sudah nunggu Kakak dirumah " lanjut Devan Mereka langsung menuju mobil dan Devan membawa koper Rose menaruhnya dibagasi. Selama perjalanan mereka saling tukar cerita sampai akhirnya mereka sampai di sebuah mansion mewah milik keluarga Rose. Rose dan Devan keluar dari mobil langsung masuk ke mansion dan disambut para maid. Para maid sangat senang dengan kedatangan nona muda mereka yang sudah lama tidak kembali. Rose sangat sopan dan menghormati para pekerjanya. Apalagi dengan Bi Lasri yang sudah ia anggap sebagai Ibunya karena sudah merawat ia sejak kecil. Sedangkan Mama tirinya entah dimana batang hidungnya pun tidak kelihatan, mungkin shopping seperti biasa. " Apa kabar Bi, Rose sangat merindukan Bibi " kata Rose sambil memeluk Bi Lasri " Alhamdulillah baik Non, Non apa kabar ?, makin cantik aja " jawab Bi Lasri " Bibi bisa aja " jawab Rose lalu masuk kedalam menyapa para maid yang lain. Karena lelah Rose pun izin pamit untuk istirahat, Devan membawa koper kakaknya kekamar. Setelah masuk, Rose melihat - lihat kamarnya yang masih sama seperti sebelum dia pergi meninggalkan negara ini. Karena memang Daddynya melarang semua orang untuk mengubah kamar putri kesayangannya bahkan mama tirinya yang selalu mencari - cari kesalahan Rose pun tidak bisa membantah. ia merebahkan tubuhnya di kasur king sizenya tersebut, dia sangat merindukan kamarnya ini. Karena lelah tidak berapa lama ia pun terlelap. Tepat pukul lima sore, Rose terbangun lalu bergegas membersihkan diri kekamar mandi. Disaat ia baru keluar dari kamar mandi ada telpon dari sang Daddy. Ddrrrttt ddrrrttt .... " Halo Dad ? " kata Rose " Sayang, bersiaplah kita akan makan malam bersama rekan bisnis Daddy nanti. Sekarang Daddy pulang " jelas Daddy " Baik Dad " jawab Rose lalu telpon terputus. Rose segera bersiap memakai dress soft pink selutut tidak lupa dengan high heels dan make up simple dan rambut yang sengaja digerainya membuat ia terlihat sangat cantik. Tepat pukul tujuh malam, tamunya datang disambut Daddy dan mama tirinya. " Selamat malam tuan dan nyonya Malik apa kabar ?, silahkan silahkan masuk " sambut Daddy Rose ramah menyambut keluarga Malik " Seperti yang anda lihat tuan Gantari, kami baik " jawab tuan Malik seraya melemparkan senyum kepada tuan Gantari Mereka pun masuk kekediaman Gantari diruang tamu. Mereka mengobrol tentang bisnis dan tentang perjodohan anak - anak mereka. Sampai akhirnya pandangan Tuan Malik beralih kearah Rose dan Devan yang baru menuruni anak tangga dan menuju ruang tamu menghampiri keluarganya. " Halo om, tante " sapa Rose sambil mencium tangan tuan dan nyonya Malik " Ya ampun sayang, kamu cantik sekali Nak, kapan kamu kembali " jawab Tuan Malik " Tadi siang Om " jawab Rose sopan " Hm kemarilah Nak, duduk disebelah Mama " kata Flora Mama Barra " M... ma ... mama ? " tanya Rose bingung, pasalnya mereka baru ketemu sekarang " Iya Mama, sebentar lagi kan kamu akan jadi menantu Mama " jelas Flora " Ap ... apa maksudnya menjadi menantu ? apa maksudnya ini Dad ? " tanya Rose beralih ke Daddynya. Rose sangat bingung dengan apa yang terjadi saat ini. bagaimana tidak orang yang tidak ia kenal sama sekali tiba - tiba akan menjadikannya menantu. Tapi tidak dengan Devan yang memang sudah mengetahui tentang perjodohan ini. " Iya benar sayang, kami sudah sepakat menjodohkan kamu dengan tuan muda Barra anak dari Tuan Arka dan Nyonya Flora " jelas Raka Daddy Rose. " Maafkan Daddy yang tidak memberi tahumu sebelumnya " kata Daddy Raka. Rose yang mendengar penjelasan Daddynya terkejut. ia sangat bingung dan kesal dengan Daddynya karena tidak tau apa - apa, pasalnya Daddynya meminta Rose pulang karena ada hal penting yang akan ia bicarakan namun siapa sangka ternyata inilah hal terpenting itu. " Bisakah beri aku waktu untuk berpikir terlebih dulu " kata Rose menundukkan kepala. Ia ingin menolak namun ia tidak ingin mengecewakan Daddynya. Rose benar - benar dilema akan menikah dengan orang yang tidak ia kenal. " Tentu Nak, Kau bisa memikirkannya terlebih dulu, tapi Om harap kamu tidak mengecewakan kami " jawab Arka **hening** " Oh ya Tuan Arka, dimana Barra ? " tanya Raka memecahkan keheningan " Barra sedang ada pekerjaan penting diluar, makanya tidak bisa hadir malam ini. Maafkan anak itu tuan Raka " jelas Arka " Ohh tidak apa - apa tuan Arka. Mari kita makan malam dulu " ajak Raka sambil mengajak tamunya kemeja makan. Setelah makan malam, Tuan dan Nyonya Malik pamit pulang karena memang sudah pukul sepuluh malam. ig : @iiichaaa_____
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD