DUA PULUH EMPAT

1644 Words

Aku tak kunjung bisa tidur, masih kepikiran soal nomor ponsel Ervan yang terblokir. Aku mencoba kembali mengingat kejadian beberapa tahun silam saat aku masih kuliah. Aku terakhir bisa menghubungi Ervan sehari sebelum aku pingsan di kampus. Aku melakukan video call saat itu dengannya bersama dengan Ray karena kebetulan kami sedang mengerjakan tugas di sebuah cafe di dekat rumahku. Keesokan harinya aku sama sekali tidak menghubungi Ervan. Aku bangun telat dan buru-buru berangkat kuliah dan tidak sarapan. Biasanya, sebelum berangkat aku menyempatkan berkirim pesan kepada Ervan, entah itu langsung dibalas atau beberapa jam kemudian. Namun, tidak dengan hari itu. Hari itu aku sama sekali tidak mengecek ponsel seharian. Di kampus, saat jam istirahat aku pingsan dan dubawa oleh Ray pulang. Sete

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD