Part 26

1086 Words

Lelaki itu terkekeh melihat wajah Tania yang bingung. “Jangan khawatir, tentu saja saya akan tidur di luar.” ujarnya tersenyum yang membuat bulu kudu Tania merinding. Gadis itu bisa merasakan sesuatu yang berbeda, bukan sebuah tawaran yang tulusan. “Tidak apa-apa, Pak! Saya tidur di sini saja.” “Loh, mana bisa begitu, peraturan di panti ini, satu tempat tidur untuk dua orang. Seperti yang kamu katakana tadi, tempat tidur sudah penuh. Jadi kalau kamu mau tinggal di sini, kamu harus mendapat tempat yang layak! Jadi besok kamu tidur di kamar saya saja, ya!” Takut-takut, Tania mengangguk tanda setuju. Malam masih jauh, matahari baru saja terbit. Masih banyak waktu baginya berpikir untuk mencari tempat menginap nanti malam. “Ya, sudah, sekarang ayo kita sarapan.” Ajak lelaki itu beranjak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD