Jika ada pepatah yang mengatakan tidak ada pesta yang tidak selesai itu benar adanya. Tidak ada persahabatan yang abadi diantara dua manusia penuh intrik, yang ada hanyalah dua kepentingan yang saling menguntungkan satu sama lain. Jika kepentingan itu selesai, maka berakhir sudah persahabatan di antara keduanya. Tidak ada lagi yang tersisa selain tipu muslihat dan busuknya hati yang penuh iri dengki. Mungkin gambaran seperti itulah hal yang pantas disematkan kepada Mama dan Letia yang kini tengah berseteru dengan sangat bar- bar dan heboh. Mata Mama merah saat menatap tangan mulusnya yang berdarah terkena goresan pecahan keramik yang dipegang mantu kesayangannya. Wajah Mama juga tampak merah padam, tak mengira kalau Letia bisa melakukan hal-hal yang di luar dugaan. Bahkan mantu yang sel