"Tenang saja, Lur. Ada kawanku yang bisa bantu." Lapor Erlan sepagi ini, menyebut salah seorang kawannya yang berprofesi sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah dengan yakin. Erlan memang dikenal memiliki pergaulan yang luas dan baik hati. Rupanya dia ikut geram dengan tingkah Letia. Bagaimana tidak perempuan itu menipuku habis- habisan. "Oke, Er. Gue tunggu progresnya." "Tenang, Lur. Perempuan jahat seperti Letia harus kita lawan." Suara Erlan penuh simpati. "Gue, gak rela, kalau hak Gaza diambil perempuan racun kek, dia. Gue punya keluarga. Meski gue laki- laki, tapi Gue sakit ngebayangin hidup Rumaisha dan Gaza." "Terimakasih, Er. Lo memang sahabat terbaik gue dari dulu." Aku menjawab penuh terimakasih. Kadang dalam hal seperti ini, tidak semua kawan bisa empati dan bisa diandalkan.T