Bab 27

1014 Words

Happy Reading! Ayyara tersenyum manis lalu menatap bunga mawar yang tadi ia petik setelah menyiram bunga. Suasana hatinya masih bagus setelah tadi malam menghabiskan waktu bersama tuan Arvind. Ternyata benar, tuan Arvind tidak sejahat yang Ayyara pikirkan. Pria itu sangat baik dan perhatian, meskipun mungkin itu karena bayi yang saat ini ia kandung. Ayyara menghela napas lalu menyentuh perut datarnya. Ketakutannya terhadap tuan Arvind perlahan memudar. Apalagi sejak tahu tentang kehamilannya, Ayyara justru ingin selalu dekat dengan tuan Arvind. Ada semacam dorongan tak kasat mata yang membuatnya selalu ingin diperhatikan oleh pria itu. "Tapi aku tidak bisa terus menerima perhatian tuan Arvind. Aku tidak boleh egois." "Kata siapa tidak boleh egois?" Eh? Ayyara menoleh lalu berdiri s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD